PART 8. Twins

1.4K 115 13
                                    

"Kau kemana saja semalam Luve? Kau bersenang senang di tempat lain, lalu untuk apa kau membuat pesta di tempat mu! Kau tahu apa yang terjadi? Tentu tidak tahu! Kau sibuk pada dirimu sendiri Luve!"

Luve terdiam, dia diam karna bingung melihat Miyara mengocehi dirinya tanpa sebab.

"Kau gila? Kau terus berbicara lantang di depan ku. Kau pikir aku tahu apa yang terjadi di sini? Pertama, kamarku di pakai. Kedua, pintu kamar mandi ku lepas. Dan ketiga, aku terkejut melihat Gracie berani menyentuh sepupu ku! Jelas sekali, kemarin aku memperingati nya agar jangan melewati batas nya!"

Luve langsung menatap Gracie yang bersandar di ranjang "Kau! Ku pikir aku sudah mengatakan jangan mendekati sepupu ku Gie! Aku tidak tahu apa yang kalian lakukan sampai kau tidak sadar berada di ranjang itu bersama Chan, kalian bahkan berani memakai kamar ku!" Luve sangat kesal kepada kedua sahabat nya itu.

Miyara tidak percaya melihat Luve marah di depan nya, dia tidak tahu apapun dan marah marah tidak jelas.

"Diam!" Miyara membuat Luve berhenti mengoceh.

Luve langsung tertawa receh saat melihat Miyara di depan nya "Apa? Kau tidak setuju? Kau marah? Seharusnya aku yang marah!" Luve menatap sahabat nya dengan sinis.

"Brengsek Luve! Apa perlu kau mengatakan itu pada Gie. Kau salah paham! Berhenti mengoceh dan akan ku jelaskan semua yang terjadi." Miyara menahan emosi nya agar tidak berlanjut.

Grace berdiri dan memakai mantel untuk menutupi tubuh nya dan langsung pergi meninggalkan kedua sahabat nya.

"Lihatlah, dia pergi tanpa merasa bersalah." Luve menyindir Gracie setelah dia keluar dari kamar.

"Berhenti marah marah Luve, dengarkan aku dan jangan memotong pembicaraan ku."

•••••

"Di mana Gie?" Dylan bertanya saat melihat putri nya tidak ada di meja makan.

Grelan pun baru tersadar jika dia belum melihat Gracie dari semalam.

"Dia tidak menelfon ku." Sambung Grace yang ikut khawatir.

Nick menoleh "Mungkin dia bersama Luve atau Miyara. Mereka selalu bertiga bukan?" Nick mencoba mengatakan sesuatu yang membuat Grace tidak khawatir.

"Nara, hubungi ke dua teman Gie. Mungkin Gie menginap di tempat mereka." Davina memerintah putri nya agar menghubungi teman teman Gracie.

Nara menatap semua orang "Luve membuat pesta di rumah nya, mungkin Gie menginap di tempat Luve." Nara bersuara agar keluarga nya tidak khawatir.

Grelan menoleh menatap Nara, dia bingung karna Nara tidak mengatakan apapun semalam saat dia bertanya tentang Gracie.

Aneh, kemarin dia bilang tidak tahu sekarang dia bilang Gie bersama luve.

Grelan langung berdiri "Kami berangkat, atau kami bisa telat." Grelan mengajak Nara dan melambaikan tangan nya saat ingin pergi.

•••••

Grelan dan Nara turun dari mobil dan berjalan menuju kelas. Nara mendahulu Grelan dan pergi menuju perpustakaan.

Grelan langsung saja pergi menuju kelas Gracie, dia hanya ingin melihat nya sebentar. Grelan berdiri di depan pintu tanpa melihat Gracie ataupun kedua teman nya.

"Mereka belum datang?" Grelan bertanya pada Bianca yang ingin keluar dari kelas.

"Gracie? Kau bertanya di jam sekarang?" Bianca menatap jam tangan nya. "Mereka mungkin akan datang satu jam lagi." Sambung nya dan pergi dengan mengedipkan mata nya sebelah ke arah Grelan.

JUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang