PART 13. Aku gila jika bilang iya

1K 95 24
                                    

"Bagaimana rasanya saat rencana mu tidak direstui?" Heros menyetir mobil dan tersenyum menang menatap saudara tiri nya yang hanya diam sedari tadi.

"Diamlah Heros."

Heros langsung meminggirkan mobilnya ke tepi dan membuat Vereda terkejut.

"ADA APA DENGANMU."

Heros tersenyum lebar "Kau marah karna aku bercumbu dengan Lola sewaktu itu? Sampai bertekad dengan perjodohan ini?" Heros berhasil menebak sikap saudara tiri nya yang tiba tiba berubah.

"Tidak." Vereda terus bersikap dingin.

Heros mendekati wajah nya dan menatap bibir saudara tiri nya itu "Aku benar benar bisa muak jika kau terus bersikap seperti ini Ve." Heros mendeguskan nafas nya di dekat wajah Vereda.

"Seperti apa? Kau yang memulai nya deluan! Kau berani mencumbui gadis sialan itu tepat di depan ku! Aku benci bibir mu di jelajahi oleh orang lain!" Vereda menatap balik Heros dan mengatakan apa yang dirasakan nya.

Heros memejamkan matanya "Baiklah maaf, aku berjanji tidak mengulangi nya." Heros meyakinkan Vereda.

"Kau bajingan, aku tidak percaya padamu."

Heros menarik wajah Vereda saat dia mulai menghiraukan perkataan nya "Kau selalu percaya padaku." Heros tersenyum miring karna dia tahu betul wanita di depan nya.

"Benar, hanya kau yang membuatku gila percaya padamu." Vereda langsung menyerang bibir Heros dan melumat bibir itu. Begitupun sebaliknya Heros tersenyum disela ciuman nya dan menarik Ve pergi ke pangkuan nya.

Vereda benar benar tidak tahan saat mengingat betapa lancang nya wanita sialan itu berani mencium Heros. Dia mengigit bibir Heros hingga membuatnya berdarah.

"Sial." Heros mengumpat kesakitan saat Ve tiba tiba bermain kasar.

"Kau membuatku terangsang sayang." Heros langsung melahap bibir itu kembali dan bermain kasar membalas perbuatan wanita di depan nya.

••••••

"Astaga Grelan kau mengejutkan ku." Gracie kembali memasang handuknya untuk menutupi tubuhnya.

Grelan langsung memeluk Gracie sangat erat "Terima kasih, membuat kekacauan." Ucap Grelan tersenyum melihat saudara tiri Heros kesal sekali.

Gracie mendorong Grelan lembut untuk menjauhi nya "Konyol sekali jika kau menikahi gadis angkuh itu." Gracie benci membayangkan itu.

Grelan langsung duduk di tepi ranjang dan tertawa membayangkan senior nya itu.

"Baiklah, aku ingin berpakaian." Gracie mengusir Grelan secara halus.

Grelan menaikkan alisnya "Ganti saja." Ucapnya dan langsung membuka ponselnya.

"Kau ingin melihat ku berganti pakaian?" Gracie berdiri di depan saudara nya itu.

Grelan terkekeh "Ada apa? Kenapa tiba tiba cangung? Aku sudah pernah melihat semua nya, kenapa malu." Grelan kembali memainkan ponselnya.

"Bisa pergi?" Gracie meminta Grelan untuk keluar dari kamar nya secara halus.

"Serius? Ada apa dengan mu? Kenapa bersikap aneh, kita pernah mandi bersama, bahkan pertama kali kamu datang bulan melaporkan nya padaku. Sudahlah kenapa jadi malu seperti itu." Grelan pergi ke ranjang dan langsung bersandar.

Gracie menghela nafas dan berpikir apa yang dikatakan Grelan benar.

Sial, kenapa kau jadi seperti ini Gie.

Gracie berjalan ke lemari dan mulai membuka handuk nya untuk memakai pakaian dalam nya, dia tidak perduli lagi jika Grelan duduk manis di belakang nya sambil menatap. Dia tidak ingin berpikir aneh aneh lagi.

JUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang