PART 15. Brengsek, dia bisa meramal

1K 86 34
                                    

"Kalian sudah kelas tiga, dan miss harap kalian memperhatikan nilai kalian agar tidak turun, dan satu lagi ada murid pindahan hari ini, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu."

"OMAYGAT MY HUSBAND." Bianca berdiri menutup mulutnya tidak percaya.

Sontak Gracie menatap Bianca tidak suka karna selalu berlebihan setiap ada murid baru.

"Namaku Marovel bukan Marvo."

Mendengar itu Gracie langsung menoleh ke arah depan dan terkejut melihat Maro yang berdiri di depan kelas nya. Gracie tersenyum saat Maro memperkenalkan dirinya di depan semua orang.

Kejutan, halo Gracie

"Marvo memiliki kembaran?" Luve bertanya karna terkejut baru mengetahuinya.

"Sial, wajah mereka hampir mirip." Sambung Miyara menatap Maro lalu menatap Marvo.

Vereda menghela nafas "Tentu saja, mereka kembar." Vereda menoleh ke belakang.

"Lihatlah, dia orang yang ku ceritakan waktu itu, aku melihat masa depan ku saat menatap matanya." Ucap Bianca benar benar menyukai kembaran Marvo.

"Kenapa dia pindah sekolah?" Tanya Nara berbisik kepada Marvo.

"Entahlah, dia tidak bilang." Jawab Marvo yang juga penasaran dengan kembaran nya itu pindah kesekolah nya.

"Carilah tempat duduk mu." Ucap Miss menyuruh Maro duduk dan pergi meninggalkan kelas.

Maro duduk tepat di dekat Gracie, dia juga tersenyum menatap kembaran nya di belakang.

"Pergi."

"Ah Bianca!" Sarah kesal saat Bianca menyuruh nya pindah tempat duduk.

Bianca tersenyum senang melihat pangeran nya pindah ke sekolah nya bahkan satu kelas dengan nya dan lebih senang pangeran nya tidak menolak dirinya duduk di samping nya.

Gracie menawarkan Hansaplast kepada Maro saat melihat pipi nya sudah terluka di hari pertama nya.

"Pasangkan." Maro menyodorkan wajahnya ke arah Gracie sontak membuat orang menatap mereka berdua.

"Gracie juga dekat dengan kembaran Marvo?"

"Tidak diragukan jika Gracie juga mengenalnya."

"Gracie beruntung."

Semua murid jadi membicarakan nya dengan bisik bisik. Gracie duduk menyamping dan memasangkan plester luka itu di wajah Maro dan tersenyum.

"Kau membuat keributan di hari pertama mu?"

"Tidak, adik agresif mu tiba tiba memukul ku."

Gracie terdiam ternyata ulah Grelan.

"Dia pasti mengira kau itu kembaran mu." Bisik Gracie lalu tersenyum senang melihat Maro pindah ke sekolah nya.

Maro berdiri dan mendekatkan dirinya ke meja Gracie "Sial, jangan tersenyum padaku. Aku bisa jatuh cinta padamu." Bisik Maro mendekatkan wajah nya dengan Gracie.

Gracie terkekeh dan menatap balik wajah pria yang sudah lama tidak di lihatnya itu "Terlalu dini, jangan terburu buru." Gracie mendorong tubuh Maro agar duduk kembali di bangkunya.

"Aku baru tahu dia memiliki kembaran." Miyara sangat terkejut menatap Marvo dan kembaran nya.

Luve pun masih terdiam menatap mereka "Kau sudah tahu Gie, lalu tidak cerita?" Luve tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

Gracie tertawa kecil menoleh kebelakang "Aku juga baru mengenalnya, maaf aku lupa menceritakan nya." Ucap Gracie yang terkekeh melihat sahabat nya itu terus menatap Maro.

JUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang