PART 10. Kau gila, aku bisa lebih gila

1.2K 83 19
                                    

Grace melangkah selangkah demi selangkah melewati koridor dan tersenyum menatap ibu yang sudah melahirkan nya dan merawat nya itu.

"Mom,"

"Tahu kesalahan mu?" Grace langsung bertanya kepada anak nya itu.

Davina langsung menatap Grace agar tidak berlebihan marah kepada anaknya.

"Yeah, aku sangat tahu kesalahan ku Mom," Jawabnya. Mencintai nya adalah kesalahan.

"Melihat tubuh mu baik baik saja membuat kami legah sayang." Davina tersenyum kepada Gracie di depan nya.

Grace maju satu langkah mendekati putri nya itu "Lain kali gunakan alat cangih di tangan mu itu untuk menghubungi kami agar semua orang tidak cemas." Grace menasehati putri nya yang mulai keluar dari zona pengawasan nya. Grace hanya tidak ingin putri nya menjadi kepribadian yang sama seperti dirinya.

"Baik dan maaf mom."

Grace langsung memeluk putri nya yang sudah mulai beranjak dewasa itu, dan Grace juga tahu di usia putrinya sekarang pasti mulai merasakan jatuh cinta atau mungkin patah hati.

"Dimana Nara? Dia di dalam kelas?" Tanya Davina yang belum melihat anak nya.

"Mungkin di dalam kelas mom,"

"Oh begitu, baiklah kami harus pergi ke kantor jadi jaga diri baik baik, titipkan salam dari mommy tercinta nya ini sayang."

Gracie tersenyum dan menunjukkan tanda oke dari tangan nya "Tentu mom."

•••

BRUKKK! BRUKK!

Gracie terhenti saat mendegar suara keras dan mengintip ke arah jendela. Gracie terkejut melihat pertengkaran itu, tidak. Gracie lebih terkejut bukan karna melihat pertengkaran di antara mereka melainkan melihat ke dua pria yang memiliki wajah yang tak asing.

Marvo?

Gracie menutup mulutnya tidak percaya.

Ada dua?

Salah satu di antara pria itu menoleh dan berhenti bertengkar setelah melihat Gracie berdiri dan melihat pertengkaran nya.

Gracie berjalan dan mendekati ke dua pria yang memiliki wajah yang sama itu.

Apa aku sedang bermimpi?

"Kalian kembar?"

Salah satu pria itu menghembuskan nafasnya dan pergi begitu saja tanpa menoleh ke arah gracie yang terdiam di tempat.

"Marvo?" Gracie bertanya dengan mengerutkan kening nya.

"Bukan."

Gracie mengganguk karna mengerti dan terdiam saat kembaran marvo mendekati nya.

"Terkejut?" Maro bertanya dan penasaran dengan reaksi Gracie yang sudah tahu kebenaran nya.

"Sedikit." Gracie langsung bersikap cuek dan berbalik ingin pergi.

Maro menarik tangan nya hingga menabrak tubuhnya, memeluk tubuh wanita di depan nya.

Gracie langsung mendorong tubuh pria di depan nya "Maaf maaf saja tapi kita tidak begitu dekat." Gracie menatap wajah yang sama persis seperti Marvo itu.

Sialan, wajah itu sama persis! Apa sekarang aku harus membenci kedua nya karna memiliki wajah sama?

"Beberapa jam lalu kita sangat dekat."

Gracie terdiam lalu tertawa kecil "Sekarang aku paham, kalian memang pandai menipu ku, dan aku selalu terlihat bodoh bukan?" Gracie tersenyum miring, "Persetan, sudah puas mempermain kan ku? Kau atau kembaran mu itu jangan pernah bicara padaku lagi." Gracie berbalik dan berjalan cepat pergi dari hadapan nya.

JUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang