Semua Orang bersorak dan begembira dengan gelas alkohol di tangan mereka masing masing. Menari mengikuti irama musik dengan berpasangan.
"Aku membuat pesta bukan untuk di lihat saja Gracie, apa pesta yang ku buat membosankan?" Luve terlihat sedih melihat teman nya itu tidak bersemangat.
Gracie tersenyum melirik teman nya "Aku harus melakukan apa agar kau tidak sedih di pesta mu ini?" Tanya Gracie.
"Lakukan hal gila." Serkas Miyara langsung menatap Gracie.
"Setidaknya minum lah dan buat dirimu tidak sadar, aku ingin semua yang datang ke pesta ku tidak sadar untuk satu malam." Luve menyeringai menawarkan minuman ke Gracie.
"Jadi itu tujuan mu Luve." Sambung Miyara dan menghabiskan satu gelas wine di tangan nya.
"Kau tahu aku tidak akan goyah dengan minuman." Balas Gracie menatap Luve yang mengubah raut wajah nya kecewa karna dia juga tahu jika Gracie kuat minum. "Tapi aku bisa buat diriku tidak sadar dengan caraku sendiri." Sambung Gracie tersenyum dan pergi menari dengan pria asing.
"Dia hanya akan tidak akan sadar dengan seorang pria." Miyara terkekeh melihat teman nya itu.
Luve mengernyit saat dia mengenali salah satu yang datang di pesta nya "Dia yang di rangkul Gracie itu pria baik, aku harap Gracie tidak bersikap berlebihan." Ucap Luve menatap pria yang di kenal nya.
"Apa maksud mu? Kau bicara seakan perduli pada pria itu." Miyara penasaran melihat Luve.
"Tentu saja, dia sepupu ku."
Miyara mengerti dan diam.
"Dia sangat baik, aku hanya tidak ingin Gracie merusaknya."
"Tenang saja, dia tidak akan jadi korban Gracie. Kau sangat lucu saat cemas hanya karna Gracie mengajak sepupu mu menari." Miyara sangat jengkel saat melihat Luve yang malah berlebihan.
"Kau tidak mengerti."
"Lalu apa yang tidak ku mengerti?"
"Gie bisa bersikap berlebihan saat dia tidak sadar, dan dia sekarang mengajak sepupu ku menari."
"Hanya menari, kau sangat berlebihan Luve!"
"Aku? Kau lihat disana." Luve menunjuk agar Miyara melihat ke arah Gracie.
"Kita baru membicarakan nya lalu Gracie sudah berani mengoda sepupu ku dengan kejahilan tangan nya." Ketakutan Luve semakin jadi setelah melihat Gracie meraba tubuh sepupu nya.
Miyara pun melihat itu "Tenang saja, mereka tidak akan berakhir di ranjang salah satu kamar di mansion mu ini." Ucap Miyara membuat Luve tenang.
"Akan ku hentikan sebelum terjadi." Luve pergi meninggalkan Miyara.
"Dia yang menyuruh Gracie tidak sadar dan dia juga yang menyadari nya." Miyara hanya bisa mengeleng kepala nya.
"Grichan."
Pria itu menoleh saat nama nya di panggil oleh seseorang begitupun Gracie ikut menoleh saat mendengar Luve.
"Kau datang dari china ke new york tapi tidak menemuiku?" Tanya Luve tersenyum kepada sepupu nya.
Grichan langsung memeluk Luve saat melihat nya "Bukan begitu, aku ingin menemui mu itu sebabnya aku datang dan ternyata ada pesta dan juga ada wanita yang membuatku tidak bisa bergerak." Grichan berbisik dengan memeluk Luve.
"Kau mengenal pria tampan ini?" Tanya Gracie menyeringai menatap pria asing di temuinya.
"Grichan, dia sepupu ku." Ucap Luve menatap Gracie.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ME
Teen Fiction[COMPLETED] WARNING: Ada adegan kekerasan fisik maupun mental. Wanita ini beruntung di lahirkan oleh kedua orang tua yang saling mencintai hingga membuat nya berpikir jika jatuh cinta itu pasti hal yang terindah yang akan terjadi di kehidupan nya...