PART 29. Hurt each other

806 69 13
                                    

Gracie dan teman teman nya menatap papan pengumuman. Semua orang berkumpul di depan papan pengumuman untuk melihat hasil nilai ujian mereka.

"Ohh, nilai ku naik." Ucap Luve merasa legah melihat nilai nya.

"Sulit sekali naik ke angka tujuh." Miyara sedikit kecewa dengan peringkatnya masih sama seperti semester sebelumnya.

"Yang penting kita lulus." Gracie tersenyum kepada kedua sahabatnya.

"Nara selalu pertama." Vereda yang baru saja datang langsung melihat angka nomor satu.

Luve dan Miyara terkekeh "Dia bahkan tidak datang melihat nama nya." Miyara yang melihat kanan kiri nya tidak ada sosok wanita pintar itu.

"Tentu saja, dia sudah meramal dan yakin jika dia di nomor satu." Sambung Luve yang merasa iri.

"Aku ingin melihat nilai Grelan dahulu." Gracie pergi ke lantai bawah dan mendatangi kerumuman banyak orang yang sedang menatap papan pengumuman.

"Semua orang ingin melihatnya, kenapa kau tutupi." Heros bertanya kepada Grelan yang menutupi hasil nilai semua orang.

"Gracie harus yang pertama melihat hasil ujianku." Bisik Grelan.

"Semua orang tertarik dengan hasil mereka bukan hasil mu." Heros menggeleng geleng kepala karena dia pun penasaran dengan hasil ujian nya.

"Grelan minggir, kau menutupi nya."

"Kenapa kau malah senyum senyum?"

"Minggir, kami ingin lihat."

Gracie berjalan melewati kerumunan dan berdiri di depan Grelan "Lama sekali datang, mereka sudah penasaran." Ucap Grelan menatap wanita yang baru saja menghampiri nya.

"Kenapa menutupi hasilnya? Jangan katakan-"

"TARAAA."

Grelan langsung minggir agar Gracie melihat hasil ujian nya.

Gracie tersenyum "Kenapa di nomor dua? Seharusnya kau bisa kalahkan Heros yang menempati peringkat satu." Gracie berpura pura kecewa.

"Dua itu angka yang bagus. Tunggu-"

Grelan langsung menoleh dan terkejut jika sahabatnya menempati peringkat satu.

"A-astaga kau." Grelan menunjuk Heros yang berdiri di depan nya. "B-bagaimana bisa kau di angka satu? Wohh aku tidak percaya ini." Grelan menghela nafas karena merasa di khianati selama ini.

"Itu bisa saja terjadi." Ucap Heros menyeringai lalu pergi.

"BISA SAJA TERJADI? KAU SELAMA INI BERPURA PURA BODOH LALU MENUSUK KU DI DETIK TERAKHIR HUH?" Grelan menjerit karena sahabat nya itu langsung kabur dari hadapan nya.

"HEROS KEMARI, KAU MEMBUATKU MALU DI DEPAN GRACIE." Grelan langsung mengejar Heros yang pergi begitu saja.

Gracie hanya terkekeh melihat mereka. Setelah semua orang pergi Luve Miyara dan Vereda yang menghampiri Gracie dan melihat Grelan yang sudah berlari jauh.

"Kenapa Grelan berlari?"

"Nilai nya turun?"

"Dia di peringkat kedua."

"Lalu kenapa dia berlari?" Tanya Vereda yang penasaran.

"Heros berada di atas nya itu sebab nya dia kesal." Ucap Gracie lalu tertawa.

"Tunggu, kau bilang Grelan di peringkat ke dua lalu Heros berada di atasnya itu berarti? ASTAGA GAWAT!" Vereda langsung melihat hasil di papan untuk memastikan kembali.

JUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang