Happy Reading
Dua hari kemudian...
"Sayang tenang."
"Ya tuhan, tenanglah Nara."
Grace menahan nya yang terus berteriak histeris dan ingin melompat dari kasur nya. Grace sungguh sangat prihatin melihat anak Nick mengalami depresi sampai seperti ini.
"PERGI. KALIAN SEMUA JAHAT!"
Dylan langsung memeluk Nara walau dia terus meronta meminta menjauhi nya. Jika ada yang bertanya dimana ayah kandung dan ibu kandung nya, mereka sedang dalam perjalanan kemari.
Setelah sadar dan semua orang mengira Nara pulih, entah kenapa tiba tiba sikap nya menjadi aneh. Tiba tiba berteriak lalu seketika menangis sendiri, saat di dekati dia mulai berteriak kembali.
"Aku tidak gila! Kalian yang gila! Aku tidak gila! Kalian yang gila!" Ucap Nara menangis meronta di pelukkan Dylan.
Grelan yang melihat nya sungguh sedih, dia benar benar tidak suka melihat keadaan Nara sekarang semakin memburuk, seperti kata dokter, dia perlu di rawat lebih lama lagi. Kondisi fisik nya bagus tapi tidak psikis nya, sesuatu hal kecil saja bisa menjadi menakutkan baginya, dia terus berteriak saat seseorang mendekati nya termasuk dirinya. Terakhir kali saat melihat kondisi Nara sadar pertama kali dan itu masih sama seperti Nara yang di kenal nya tapi entah kenapa sekarang berbeda, Nara bahkan takut padanya.
"Nara." Grelan mencoba mendekati Nara.
"PERGI. KAU BRENGSEK! PERGI KALIAN SEMUA!"
"Ini aku, Grelan."
Nara langsung bersandar di ranjang dan menutupi telinga nya dengan menunduk.
"Nara." Ucap Grelan mengelus rambut wanita di depan nya.
"AKH!" Nara langsung mendorong Grelan dan langsung berlari ke arah pintu.
"Nara, kau mau kemana?"
Nara pun langsung mendorong pria yang baru saja di tabrak nya, dirinya perlahan mundur menghindari semua orang.
"Nara tenang, ini aku." Ucap Marvo mencoba mendekati wanita yang ketakutan di depan nya.
PRAKK
"Akh."
Marvo menyentuh kepala nya, darah. Nara memukuli nya dengan pot bunga di dekat meja samping ranjang nya.
"Nara, kau melukai nya." Grace memarahi karena tidak bisa mengontrol diri.
"Dimana Nick?" Tanya Dylan saat melihat anak nya sudah datang. "Itu paman Nick." Ucap Gracie menunjuk Nick yang sudah datang bersama mantan istri nya.
"Nara, sayang." Nick mendekati anak nya. Nara terdiam, dia tidak bisa pergi karena semua orang berdiri di depan nya.
"Aku saja." Davina menahan Nick yang ingin mendekati Nara. "Dia hanya perlu belajar mengenal dirinya, aku paham betul apa yang di rasakan nya." Ucap Davina yang baru mengetahui jika anaknya memiliki alter ego sama seperti nya saat muda.
"Baik." Nick pun hanya menurut, dia juga sempat terkejut mendengar kabar dari Gracie jika anaknya memiliki alter ego.
"Keluar, aku ingin berdua dengan nya."
Semua orang menurut. Mereka semua keluar dan meninggalkan Davina dan anak nya berdua di dalam satu ruangan itu. Davina langsung menatap anaknya.
"Siapa nama mu?"
••••••
Gracie berdiri di depan pintu, sungguh penasaran. Tidak terdengar suara teriakan dari balik pintu sana menandakan tidak terjadi hal buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ME
Teen Fiction[COMPLETED] WARNING: Ada adegan kekerasan fisik maupun mental. Wanita ini beruntung di lahirkan oleh kedua orang tua yang saling mencintai hingga membuat nya berpikir jika jatuh cinta itu pasti hal yang terindah yang akan terjadi di kehidupan nya...