PART 4. Damn it, I'm jealous

1.5K 129 8
                                    

Happy Reading

"Putus? Kita bahkan baru memulai hubungan!" Mason tidak percaya dengan wanita di depan nya.

Gracie tidak perduli dengan ekspresi wajah pria di depan nya dan hanya diam.

"Jangan bercanda padaku!" Sambung nya dan hendak pergi.

"Tunggu."

"Pulanglah dan jernihkan pikiran mu. Jangan membuat keputusan begitu cepat." Mason berbalik menatap Gracie yang bersandar di dinding.

Mereka berada di satu ruangan, tempat di mana semua orang mengenal ruangan ini khusus bagi beberapa orang saja. Dan Mason termasuk dari orang orang itu, dia yang paling berkuasa di tempat ini karna tidak ada yang berani dengan senior seperti Mason.

"Kau pikir aku memulai nya dengan pikiran jernih? Ayolah, ini hanya kencan semata. Aku bukan orang yang menjalin hubungan seserius itu." Ucap Gracie dan hendak berjalan keluar.

Mason menarik tangan nya dan mendorong Gracie hingga terduduk ke lantai dasar.

"Lalu kau pikir, kau bisa mempermain kan ku? Kau salah orang jika aku seperti orang lain di luar sana yang sudah menjadi korban mu." Mason terkekeh melihat Gracie yang kesal di buat nya.

Gracie menghela nafas mendengar ucapan pria di depan nya "Kau sama seperti mereka bagiku, meminta hal yang mustahil." Gracie yang sudah berdiri dan menatap Mason sangat dekat.

Mason langsung mendorong Gracie hingga menabrak dinding "Bahkan hal mustahil bisa jadi nyata bagiku! Jangan membuatku marah." Ucap nya dan melepaskan tangan Gracie yang di tekan nya.

Brengsek!

Gracie memegang pergelangan tangan nya yang sakit di buat oleh Mason. Sikap pria di depan nya mulai membuat nya kesal.

"Terserah, yang jelas aku tidak menginginkan mu lagi. Jadi buang pikiran mu yang sangat mengharapkan ku itu." Gracie yang sudah berdiri di depan wajah Mason yang semakin kesal.

"Kau mau kemana?" Mason menahan Gracie yang hendak pergi.

"Aku tidak menyangka, Mason bisa merendah seperti ini." Gracie menatap tangan nya yang di tahan oleh Mason.

"Aku sungguh menyukai mu." Balas nya menatap mata Gracie.

Gracie menatap mata nya balik "Lalu itu urusanku?" Balas Gracie menatap Mason.

"Kau mungin belum menyukai ku tapi beri aku waktu untuk membuatmu belajar menyukai ku." Mason memohon kepada Gracie.

Gracie melepaskan tangan Mason dengan lembut "Aku tidak bisa." Balasnya.

"KENAPA?"

Gracie sontak terkejut saat Mason berbicara dengan nada tinggi kepada nya.

"Aku sarankan, kau cintai orang lain saja."

Mason langsung menarik saat Gracie hendak melangkah dan mendorong nya hingga menabrak dinding belakang. Mason menarik leher Gracie dan mencium nya secara paksa. Dia tidak perduli wanita di depan nya berusaha merontak, dia terus melumat bibir itu tanpa henti. Tangan nya tidak tahan untuk diam dan beralih merambat ke dalam rok Gracie tanpa izin.

Gracie terus berusaha mendorong Mason sekuat tenaga nya, dia kesal usaha nya tidak cukup membuat Mason terdorong. Tenaga pria di depan nya sungguh kuat, hingga sulit merontak.

"Hentikan." Ucap Gracie di sela mason yang terus melumat bibir nya tanpa henti.

"Mason berhenti." Gracie berubah menjadi takut saat Mason mulai berani menyentuh tubuh nya, dia bahkan sangat kesal karna sulit merontak karna tenaga pria di depan nya.

JUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang