PART 17. Kehilangan, aku terluka

1K 79 32
                                    

"Kenapa kau basah kuyup?" Maro yang bersandar di sofa langsung bertanya melihat ke datangan saudara kembar nya yang datang dengan keadaan basah kuyup.

Marvo melihat sekilas dan berjalan menuju tangga, maro langsung berdiri berjalan mendekati Marvo "Kau mulai menyukai Gracie?" Tanya Maro menatap kembaran nya. "Kau tidak berhak bertanya padaku." Jawab Marvo. "Aku menyukai nya." Sambung Maro.

"Apa?"

Maro maju selangkah mendekati Marvo "Berhubung kau tidak menyukai nya, jangan mencoba menyukai nya." Maro memberi peringatan kepada saudara kembar nya dan membuat Marvo menahan emosi nya.

"Dia sudah punya kekasih."

Maro terkekeh mendengar itu "Aku bisa merebut Gracie dari pria itu. Fokus saja dengan Nara mu, jauhi Gracie!" Ucap Maro menatap tajam kakak nya.

Merebut Gracie dari pria itu perkara mudah, mengubah hati Gracie yang sangat mencintai mu itu yang sangat sulit bagiku.

Marvo langsung tersenyum miring dan tertawa kecil menatap kembaran nya "Kau tidak bisa merubah apapun walau wajah mu sama persis seperti ku, Gracie tetap mencintai ku seperti biasa." Ucap Marvo lalu menabrak bahu Maro dan berjalan ke atas tangga.

Maro terdiam, berbalik menatap saudara kembar nya pergi ke atas.

Brengsek

••••••

"Kenapa melamun?" Vereda menyentuh bahu Gracie yang terus memainkan pulpen nya dan diam sedari tadi.

"Ada apa?" Miyara ikut bertanya.

"Kalian bertengkar?" Tanya Luve yang sudah mengetahui pertengkaran Chan dan Gracie.

"Siapa? Siapa yang bertengkar?" Miyara menatap Luve meminta penjelasan.

"Chan."

Gracie tiba tiba langsung menoleh saat Luve mengingatkan nya pada Chan "Bagaimana keadaan Chan?" Gracie jadi penasaran apa Chan baik baik saja.

"Kacau, dia sangat kacau setelah pulang ingin menjemput mu, apa kalian bertengkar hebat? Kenapa sampai bertengkar?" Luve yang penasaran setiap detail alasan pertengkaran Gracie dan sepupuh nya.

"Aku tidak ingin membahas nya disini." Ucap Gracie lalu menatap kedatangan Maro yang langsung duduk tidak jauh dari nya.

Gracie menatap Maro begitupun sebalik nya, mereka saling bertatapan, satu hal yang hanya di ketahui mereka, kejadian kemarin sebenarnya Maro mengungkapkan perasaan nya hingga mengecup kening nya sampai Chan melihat semua itu.

Kau baik Maro tapi untuk membalas perasaan mu tidak pernah terlintas di pikiran ku.

"Selalu, mereka benar benar pasangan serasi. Tidak heran Marvo peringkat kedua, Nara pasti sangat membantu nilai Marvo."

"Mereka selalu dekat tak terpisahkan."

Gracie langsung melihat kedatangan Marvo dan Nara, pria itu melewati nya. Gracie akui, mereka memang sangat serasi.

Kelas menjadi sunyi karna semua orang sibuk pada kegiatan masing masing dan saling mengabaikan satu sama lain.

••••••

"Akhirnya, aku sudah lapar saat guru tadi menjelaskan, ayo kita ke kantin." Miyara sudah bangkit dan menarik Luve. "Ayok Gie." Sambung Miyara.

Gracie dan Vereda bangkit mengikuti Miyara yang sudah berjalan dahulu.

"Dia pasti sangat lapar." Bisik Vereda tertawa melihat tingkah Miyara.

Vereda berjalan bersama Gracie menyusul Miyara dan Luve. Gracie menoleh dan melihat Nara melewati nya lalu tersenyum tipis.

JUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang