PART 39. Let's End

796 61 9
                                    

Marco berlari pelan menghampiri mama nya yang sudah berdiri di samping mobil.

"Tidak perlu berlari sayang, kamu bisa jatuh nanti."

"Marco mau ke tempat paman Chan lagi, ayo kita ke sana lagi ma."

"Masuklah dulu sayang."

Marco masuk dan duduk di belakang begitu juga gracie masuk duduk di depan.

"Kembaran Daddy?" Marco terkejut melihat seorang yang duduk di depan setiran. "Dimana paman Tio ma? Kenapa kembaran Daddy yang jadi sopir nya?" Tanya Marco hingga membuat gracie bingung menjawab.

"Hari ini paman yang akan menjadi sopir kalian." Jawab maro sambil tersenyum ke arah Marco.

"Baik, antarkan kami ke tempat paman Chan."

"Paman Chan?"

"Iya, kami sudah ada janji." Jawab Marco judes sambil menatap maro.

"Paman Chan hari ini sibuk sayang, bagaimana jika kita ke tempat lain?" Gracie mencoba merayu Marco.

"Tidak ma, paman Chan baru saja mengirim pesan jika dia menungguku."

Gracie menghela nafas dan tidak bisa menolak permintaan anaknya.

"Baik, kita akan kesana." Jawab maro sedikit kesal saat nama Chan selalu disebut.

******

"Pamannnn."

"Hai sayang." Chan menyambut senang kedatangan Marco.

"Hai gie." Chan tersenyum lalu terkejut saat maro muncul dari belakang dan menatapnya.

"Kembaran Daddy boleh pulang, kami akan lama disini." Ucap Marco membuat Chan terkekeh.

"Benar, akan lama kau bisa bosan menunggu nanti." Jawab Chan lalu mengendong Marco dan pergi ke lift.

"Berani sekali dia!" Maro sungguh benci saat Chan bersikap angkuh dan mengusirnya.

"Bagaimana sekarang? Marco sangat betah disini, aku tidak bisa melarang nya untuk bermain."

"Kita akan seharian disini?" Tanya maro.

"Mungkin." Balas gracie lalu ikut menyusul ke lantai atas.

******

Maro hanya pasrah dan bersandar di lift mengikuti keinginan gracie dan Marco, jika saja bukan karena mereka maro tidak akan berada di rumah ini.

Tiba tiba ada bunyi seperti benturan hingga membuat gracie terkejut karena lift nya tiba tiba berhenti di lantai dua.

"Apa yang terjadi."

"Lift nya berhenti di lantai dua." Jawab maro.

"Aku tahu maro, maksudnya sekarang bagaimana? Ponsel ku ketinggalan di mobil, mana ponselmu?"

Maro memberikan ponsel nya ke gracie. Gracie langsung terdiam saat melihat kontak di ponsel maro yang hanya ada namanya dan millie.

"Kau tidak punya nomor Chan."

"Kenapa juga aku harus punya nomornya."

"Kita sedang terjebak di lift nya kenapa sikapmu santai sekali."

Maro langsung mengambil ponselnya dan menaruh ponselnya di saku belakang.

"Tidak perlu cemas, dia akan menyadari jika kita terjebak disini. Bukankah menarik kita berdua ditakdirkan terjebak?"

Gracie langsung menatap pria di depan nya mulai mendekati nya "Memang apa yang menarik?" Tanya Gracie menantang pria di depannya.

"Jangan menatapku seperti itu, kamu akan menyesali nya nanti."

JUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang