Gracie membolak balikkan tubuh nya saat mata nya di terangi oleh sesuatu.
Sialan! Siapa yang menganggu tidur pagi ku!
Gracie membuka mata dan diam sejenak saat tidak mengenali ruangan di depan mata nya. Gracie langsung terduduk dan melihat sekitar nya yang sangat asing.
"Aku dimana?"
Gracie tersadar dan baru mengingat jika dia berada di apartemen Marvo.
"Jadi kemarin aku ketiduran dan dia membawa ku ke ranjang nya." Gracie berpikir jika Marvo sengaja tidak membangun kan nya.
Gracie bangkit dan berjalan ke luar dari kamar itu, dia tidak melihat sosok yang sedang di cari nya.
Gracie mengernyit saat mendengar kebisikan di arah dapur, dia mendekati suara itu dan terdiam melihat kedua orang yang sedang asik tertawa bersama saat memasak sesuatu."Sudah bangun? Kemari lah." Gracie mengikuti ajakan Marvo.
Millie yang awal nya tersenyum berubah mendatarkan ekspresi nya saat melihat wanita di depan nya.
"Kami sedang membuat sarapan untukmu tapi Millie juga tidak pandai memasak dan hasilnya kacau." Maro menunjukkan hasil masakan nya yang buruk.
Millie langsung menoleh "Kau sendiri tahu, aku tidak pandai memasak lalu kau memanggil ku kesini jadi itulah hasilnya." Millie terkekeh melihat hasil buatan nya dan sahabat nya itu.
Gracie hanya diam melihat senyum lebar pria di depan nya bersama wanita yang tertawa keras itu.
Millie terdiam setelah sadar, wanita di depan nya tidak menyukai nya, dia pun menghela nafas melihat itu, jika boleh jujur, dia pun tidak menyukai nya.
Millie melepaskan celemak dan menaruh nya di meja "Aku akan pergi kuliah, jaga dirimu baik baik." Millie langsung pergi setelah berpamitan dengan Maro.
"Hati hati." Maro langsung mendekati Gracie yang berdiri di samping meja makan itu.
Maro mendekati wajah nya "Bagaimana jika makan di luar?" Tanya nya kepada Gracie.
Gracie menatap wajah pria yang mengajak nya makan di luar dengan lembut itu, dia langsung mendorong tubuh pria itu.
"Tidak perlu membuang uang mu untukku, aku bisa masak walau tidak se'ahli koki di rumah mu sana." Gracie berjalan ke arah dapur dan melihat bahan yang ada di depan nya.
Maro membalikkan tubuh nya dan menatap Gracie "Wanita itu masih kesal." Ucapan nya dengan suara rendah.
Gracie memulai memotong bahan dan memulai memasak sedangkan Maro hanya berdiri di belakang wanita yang tidak terpikirkan oleh nya sama sekali berada di dalam dapur.
Jika saja marvo melihat ini, dia tidak akan berpikir untuk melukai hati nya. Jujur saja, Nara memang wanita yang baik dalam segala hal tapi Gracie memiliki karakter yang sangat berbeda dari wanita lain. Sial apa yang ku pikirkan!
•••••
Setelah sarapan bersama, Maro menatap wanita di depan nya yang sedang meneguk air putih itu.
Gracie tersadar jika dirinya sedang di tatap membuat nya menatap balik."Maaf untuk semua nya." Ucap Maro meminta maaf sangat tulus mewakili kembaran nya.
Gracie hanya diam tanpa menjawab.
Mudah sekali dia meminta maaf setelah melukai ku, tentu saja aku masih membenci nya. Makan bersama dan tidur di ranjang nya bukan berarti hati ku luluh begitu saja!
Gracie melipat kedua tangan nya dan menatap pria yang duduk depan nya itu "Kau terlihat dekat dengan wanita tadi, sama seperti aku melihat mu dengan Nara. Kau sedang tidak bermain main dengan Nara bukan? Jika benar, kau akan tahu akibat nya karna melukai Nara setelah melukai ku Marvo!" Gracie benar benar serius saat mengancam pria di depan nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ME
Teen Fiction[COMPLETED] WARNING: Ada adegan kekerasan fisik maupun mental. Wanita ini beruntung di lahirkan oleh kedua orang tua yang saling mencintai hingga membuat nya berpikir jika jatuh cinta itu pasti hal yang terindah yang akan terjadi di kehidupan nya...