Acara masih berlangsung sampai satu hari penuh. Semua orang bersenang senang, kaum wanita tua dan pria tua masih saja membahas kekayaan mereka masing masing sedangkan semua teman teman Grelan mulai mengelilingi rumah nya.
"Marvo." Gracie memanggil pria yang sangat dicintai nya dulu. Marvo yang sedang menyendiri di dekat tepi kolam ikan menoleh mendapati Gracie tidak jauh dari nya.
"Kemarilah." Kata Marvo agar Gracie mendekat kepadanya.
Gracie berjalan dan berdiri di samping pria ini dan menatapnya "Kenapa berdiri disini? Bosan dengan acaranya?" Tanya Gracie.
"Iya, aku bosan. Kamu terus saja menghilang dari hadapan ku." Jawab Marvo lalu tersenyum tipis.
"Ada yang ingin ku katakan." Ucap Gracie serius berbalik ke arah Marvo.
"Tentang apa?"
"Hubungan kita."
Marvo pun berbalik hingga mereka saling tatap "Ada apa? Kenapa dengan hubungan kita?" Tanya Marvo yang kelihatan bingung.
Gracie maju selangkah dan menatap pria yang berdiri di depan nya "Bagaimana jika aku yang merusak hubungan kita? Kamu akan membenci ku seperti dulu lagi?" Tanya Gracie lalu melihat perubahan wajah pria di depan nya.
Marvo menyentuh wajah wanita di depan nya "Apa aku melakukan kesalahan hingga kamu akan merusak hubungan kita?" Marvo bertanya balik hingga membuat Gracie terdiam.
Gracie meneteskan air mata nya "Iya, tapi kali ini aku yang memulai nya." Ucap Gracie lalu menunduk.
"Memulai apa?"
"Aku berselingkuh di belakang mu," Ucap Gracie menatap pria di depan nya. "Maaf, Aku tidak setia padamu." Sambung Gracie yang mengakui perasaan yang dirasakan nya sekarang.
Marvo menutup matanya sekilas lalu mendekati Gracie. Gracie terkejut pria di depan nya tidak marah melainkan memeluknya dengan erat.
"Aku mencintai mu Gie dan aku masih melihat cintamu untukku. Tidak masalah kamu melakukan kesalahan satu kali, yang terpenting kamu masih mencintaiku."
Gracie mendorong pria di depan nya "Kamu salah Marvo. Aku mencintai pria itu, bagaimana bisa aku masih mencintaimu juga?" Ucap Gracie agar Marvo sadar jika cintanya sudah hilang untuk Marvo.
"Kamu sedang keliru, aku masih merasakan cintamu dan rasa itu tidak akan hilang walau seberapa banyak pria di sana yang mencoba mendekatimu," Ucap Marvo lalu mendekati Gracie lagi. "Akui saja kamu masih mencintaiku, dan kita berdua tahu itu. Cinta itu akan selalu ada sampai jantungmu berhenti berdetak." Sambung Marvo.
"Aku mencintai kembaran mu." Gracie mengakui hingga melihat perubahan marah di wajah pria di depan nya.
"Apa?"
"Aku sangat mencintai nya."
Marvo langsung tertawa mendengar pengakuan Gracie di depan nya hingga membuat Gracie menjadi bingung.
"Tidak Gie. Kamu tidak mencintainya. Kamu hanya tertarik dengan wajahnya yang sama persis sepertiku. Kamu hanya menyukai wajahnya saja karena sangat mirip dengan ku." Jawab Marvo agar wanita di depan nya sadar.
"Terserah, aku jatuh cinta padanya. Wajah kalian memang sangat mirip tapi kalian berbeda. Aku suka semua yang ada pada dirinya." Ucap Gracie lalu hendak pergi.
Marvo menarik Gracie lalu langsung mencium wanita di depan nya agar sadar jika cinta Gracie hanya untuknya bukan pria lain. Marvo terus melumat benda kenyal itu, sungguh menyakitkan saat Gracie mencoba menghentikan nya.
Sadarlah gie, aku mohon.
Marvo terus melumat bibirnya sangat kasar hingga akhirnya Gracie mulai terdiam. Saat itu juga Marvo mulai menutup matanya dan mencium wanita di depan nya dengan sangat lembut dan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ME
Teen Fiction[COMPLETED] WARNING: Ada adegan kekerasan fisik maupun mental. Wanita ini beruntung di lahirkan oleh kedua orang tua yang saling mencintai hingga membuat nya berpikir jika jatuh cinta itu pasti hal yang terindah yang akan terjadi di kehidupan nya...