Chapter 7 - It's "Seventeenth Bday" not "3rd Anniversary"

6.4K 126 2
                                    

Author POV:

Hari ini Nesa nggak masuk sekolah juga, padahal sakitnya udah lumayan sembuh. Nesa mutusin untuk masuk ke sekolah esok hari, tetapi di dalam hatinya dia terlalu takut untuk sekolah besok. Takut untuk melihat Renno bersama dengan Helene. Takut untuk sakit hati lagi setelah sakit hatinya terkubur sedikit. Takut melihat kenyataan bahwa hubungan mereka kandas di usia 2 tahun 363 hari.

                Ketukan pintu kamar membuyarkan lamunan Nesa saat Nesa tengah melihat fotonya bersama Renno di hape. Dengan cepat, Nesa langsung men-delete foto itu.

                “Darling....” sapa Mamanya di balik daun pintu.

                “Iya Ma...?” tanya Nesa sambil melempar hapenya ke sisi lain kasur tidurnya. Tante Endah masuk sambil membawa satu bingkisan besar berwarna turquoise dengan pita yang menghiasi badan kotak itu.

                “Ada bingkisan buat kamu.” Mama menyodorkan bingkisan itu yang lalu ditangkap oleh Nesa, dalam hati Nesa bertanya-tanya siapa yang memberikan ini, “Indra dan teman-teman kamu lainnya yang memberikan itu.” Mamanya menjawab rasa penasaran Nesa.

                “Mereka kesini barusan?” tanya Nesa, nadanya sedikit meninggi, kaget.

                Mama mengangguk mantap, “Iya. Mereka cuman menitipkan itu dan lalu pergi.” Jawabnya. Nesa jadi merasa bersalah karena kemarin saat sahabat-sahabatnya datang, Nesa menolak untuk bertemu mereka. Tadi mereka datang hanya untuk memberikan ini kepada Nesa tanpa meminta Mamanya untuk dipanggilkan Nesa, karena mereka tau Nesa masih belum mau ketemu sama mereka. Rasa bersalahnya semakin berkecamuk di hati.

                “Nanti jangan lupa turun ke bawah ya, kita makan malam. Mama udah siapin tumis kol udang untuk kamu. Kamu pasti suka.” Goda Mama dengan menggiurkan makanan favorit Nesa. Nesa cuman tersenyum sedikit saat Mama mengelus kepala anaknya itu dan lalu meninggalkannya di kamar.

                Nesa langsung membuka bingkisan besar yang berwarna turquoise itu, warna kesukaannya. Dia sangat terkejut saat melihat isi dari bingkisan itu. Ternyata di dalam bingkisan besar itu nggak cuman ada satu barang. Di dalamnya berisi tiga cup cakes bergambar Power Puff Girls yang merupakan tokoh kartun favorit Nesa dengan tulisan “Happy 17th bday” di masing-masing kue, Sekotak tisu kecil bermotif polkadot yang bertuliskan “For your teardrops”, tiga coklat batang Cadbury dengan rasa berbeda yang bertuliskan “For your stresses”, dan kotak kaset yang bertuliskan “For you to watch”. Timbul rasa penasaran, apa maksud dari kaset ini. Saat Nesa mengangkat kotak kaset itu dari bingkisannya semua, Nesa menemukan surat kecil berwarna senada dengan kotak bingkisan itu.

Nesa tertawa geli membaca surat dari sahabat-sahabatnya itu yang di tulis tangan oleh Tria, dengan banyak coretan sana-sini bekas tulisan Jojo yang ngasal tulis. Dan betapa kagetnya Nesa saat dia membaca nama Davi tertera di bawah surat lalu akhirnya dicoret oleh Tria. Tapi hal itu nggak jadi masalah buat Nesa, karena rasa kesal Nesa ke Davi mulai berangsur-angsur hilang sendiri, entah kenapa. Mungkin karena Nesa terlalu sering mikirin rasa sakit hatinya ke Renno, jadi rasa sakit hatinya ke Davi tersampingi dulu. Di bagian paling bawah surat tadi juga tertera catatan kecil kalau Nesa harus menonton kaset yang ikut terbungkus dalam bingkisan unik tadi. Karena penasaran, Nesa langsung mengeluarkan kaset pertama yang akan di tontonnya dari kotak kaset semula. Terburu-buru, Nesa menghidupkan DVD Home Cinema yang terpajang rapi di kamarnya bersama televisi LCD 24 inch.

Kaset itu berisi ucapan-ucapan selamat ulang tahun dari sahabat-sahabatnya. Walaupun surat yang Nesa baca tadi udah cukup melambangkan ucapan dari para sahabatnya, tetapi kaset ini memperlihatkan secara langsung antusiasnya sahabat-sahabatnya dalam merayakan ulang tahunnya yang ke-17. Pembukaan dari video itu diisi oleh Tria yang sangat antusias menyambut hari ulang tahun Nesa, dilanjutkan dengan Indra, Mukti, Digo, dan lalu Jojo yang sempat berkolaborasi dengan Digo untuk menyanyikan lagu ‘Happy Birthday’ dengan menunjukkan kemampuan beatbox kreasi Digo dan Mukti yang jago nge-rap. Di sela-sela ucapan itu, mereka juga mengingatkan kepada Nesa untuk tetap tegar dalam menghadapi masalah dan cepat-cepat melupakan sakit hatinya.

On The Love-LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang