🖤NONA PENCABUT NYAWA

1.4K 218 31
                                    

Hey guys!
Selamat membaca.
Ada baiknya vote dan komen biar aku semangat.
Makasi.

"Impianmu tak sejalan dengan rencananya."

🖤🖤🖤

Sansai melotot, terlampau kaget sampai-sampai tupperware yang dibawanya terlepas dari tangan dan jatuh ke atas karpet.

Kaisar melotot hingga matanya hampir copot. Seolah mempertanyakan, apa benar gadis ini adalah Cherry si sinting yang selalu mengejar-ngejarnya?

"Cherry..?" Panggil Sansai yang masih terpukau.

"Iya, Sansai." Portal tersenyum penuh makna.

"Kamu..." Sansai mengerjapkan mata berulang kali.
"Wow...."

Sambil tersenyum, pandangan Portal turun ke bawah, menatal tupperware ungu milik Sansai yang sudah tergeletak.

Portal melangkah anggun mendekati Sansai yang berdebar tak karuan.

Suara langkah sepatu high heels yang Portal kenakan menggema indah di telinga semua orang.

Begitu sampai di hadapan Sansai, Portal tersenyum dan membungkuk memungut tupperware itu.
"Ini punya kamu." Kata Portal sembari menyerahkan tupperware nya.


Aroma bunga mawar Portal begitu membiusnya, Sansai menggeleng kecil, menyadarkan diri. Kemudian menerimanya. Namun teringat sesuatu.
"Ini kue dari mama aku. Memang... aku bawain buat kamu."

"Makasih banget, Sansai." Ungkap Portal senang.
Menerimanya dan membuka tutup tupperware.

Asap harum langsung merebak dari kue rumahan tersebut, menyusup ke indera penciuman Portal.
"Yuk, kita makan di Taman."


"Yuk kita makan di Taman." Ajak Sansai, gerah terhadap tatapan lekat dari yang lain. Segera diangguki Portal.

Berdua, mereka pergi meninggalkan ruang santai.

Melihat itu Baby cemberut dan bersedekap dada. Melirik sinis Kaisar yang tampak melamun.
"Menurut gue gak ada yang berubah. Yang bikin beda cuman rambut sama gaunnya aja."


"Betul tuh." Timpal Alam.
"Cherry emang udah cantik dari awal."

"Bukan itu maksud gue!" Sergah Baby jengkel.
"Bodoh."

"Sana, berantem aja kalian. Gue mau rehat." Ujar Kaisar lantas bangkit berdiri. Memilih pergi sebab kepalanya mulai sakit.

Di Taman mansion The Kingdom yang indah bak surgawi, Sansai dan Portal duduk tenang.

"Enak banget. Aku beruntung deh." Portal sangat menikmati kue lezat buatan Margaretha.

Tidak bosan-bosan Sansai mengamati Portal makan.

Dalam hati, gadis itu ingin sekali menyuapi Sansai, tetapi tidak bisa dilakukannya sekarang.

"Kamu terinspirasi dari mana mengubah penampilan?" Tanya Sansai agak kepo.

Portal berpikir sejenak sebelum menjawab.
"Gak ada sih. Cuman muak aja sama diriku yang lama."

FAKE NERD AND PSYCHOPATH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang