🖤LETIH JIWA

1.4K 221 23
                                    

Hey guys!
Selamat membaca.
Ada baiknya vote dan komen biar aku semangat.
Makasi.

🖤🖤🖤

Saat tak sadarkan diri, jiwa Portal pergi jauh... ia berdiri di tengah hamparan padang ilalang yang teramat luas.
Hanya ada ilalang sejauh mata memandang.

Namun di ufuk Timur tampak sebuah gunung berwarna biru menjulang tinggi.
Di puncaknya terdapat warna putih yang menyempurnakan keindahannya.

Menerbangkan angan serta membulatkan sebuah tekad untuk mendatanginya.

Tetapi, entah berapa lama waktu yang harus ditempuh untuk mencapainya.

Portal berjalan cukup lama sampai ia berhenti sejenak untuk menghela nafas.
Mendongakkan kepala menatap langit yang mendung.

Gumpalan awan hitam terlihat bagaikan kapas yang memberi kesan sejuk walau suram.

Angin bertiup kencang menggoyangkan ilalang seirama ombak lautan.

Angin juga berhembus membawa suara wanita yang berbisik tidak jelas.
Sebuah suara anggun yang terasa dekat namun terdengar jauh.

"Ibu?" Lirih Portal.

Dari sana, dari ufuk Timur, seorang wanita bergaun putih berlari kecil ke arahnya.

Kaki Portal lemas hingga ia jatuh terduduk dan menangis tersedu-sedu.

Wanita itu akhirnya sampai di hadapannya. Membungkuk mengelus lembut puncak kepala sang gadis.
"Sayang, jangan menangis." Bujuknya lembut. Wanita itu pun duduk dan merangkul Portal.


Rasa hangat langsung menyergap sanubari Portal. Kehangatan seorang ibu yang ia rindukan.
"Ibu... Citra rindu..."


Ya, ia bisa mengingat jelas nama lahirnya. Dan sosok wanita di depannya ini adalah Cahaya, ibu kandung Portal.

Cahaya mengusap lembut kepala serta punggung Portal.
"Jangan sedih, sayang..."

Portal terisak.
"Sudah jadi apa aku ini, bu? Berapa nama lagi yang harus kupakai? Berapa banyak lagi sandiwara yang harus kujalani? Aku... aku ingin bersama ibu saja." Keluh Portal meluapkan sesak di dadanya.

Cahaya tersenyum penuh kebijaksanaan.
"Sayang... apapun dirimu dan siapapun namamu, ibu, ayah, dan adik-adikmu akan selalu sayang kepadamu."

Portal tercekat, hidungnya basah.
Ia ingin meninggalkan dunia yang kejam itu sekarang juga.
"Aku sendirian, bu..."

"Kamu tidak sendirian, sayangku." Ucap Cahaya mengangkat wajah Portal dan memegangi kedua pipinya.
"Masih ada orang yang menyayangimu di dunia yang kejam itu, nak. Jika Tuhan belum mengambilmu, itu berarti Dia memiliki rencana untukmu. Jangan putus asa dan menyia-nyiakan hidup yang telah diberikan kepadamu, sayang..." Bisik Cahaya.

FAKE NERD AND PSYCHOPATH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang