🖤PESONA IBLIS

1.5K 243 2
                                    

Hey guys!
Selamat membaca.
Ada baiknya vote dan komen biar aku semangat.
Makasi.

🖤🖤🖤

Kaisar membawa Portal ke aula gedung Sekolah. Suasana tampak sepi karena para murid sedang asyik berada di ruangan lain yang lebih menarik.

Iris biru Kaisar menyorot Portal tajam, sedangkan Portal hanya kebingungan.
"Ngapain kamu bicara sama dia, hah?!" Bentaknya murka.


"Aku cuma kaget ngeliat Baby nangis. Memangnya kenapa kamu marah?" Balas Portal tak mengerti.

"Jangan bicara sama Baby!" Tekan Kaisar seraya menekan kuat pipi Portal menggunakan telunjuknya.

"Kenapa?" Tantang Portal terpancing emosi.

"DIAM!!" Teriak Kaisar mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Namun tangan itu berhenti di udara. Kaisar memejamkan mata seraya menghembuskan nafas berat. Menurunkan tangan dan mengepalkannya kuat-kuat.

Ekspresi Portal datar.
Ternyata Kaisar tidak pernah berubah. Melainkan hanya menahan diri karena sadar posisinya terancam.

Sungguh Portal membenci pemuda ini dan ingin pergi dari hadapannya. Tapi misinya pasti akan gagal.
"Kamu kenapa..?" Tanyanya lembut.


Kaisar membuka matanya perlahan. Menatap Portal dengan sorotan lelah.
"Dengar, jangan deket-deket lagi sama Baby. Kamu kasian liat dia nangis? Coba inget, apa dia kasian liat kamu nangis?"

Bibir Portal terkunci rapat. Kaisar malah mengingatkannya akan kelakuan Baby, otomatis Portal kembali teringat akan kekejaman Kaisar juga.

"Paham?" Kaisar mencengkram kuat lengan kiri Portal, menimbulkan rasa nyeri dan panas.

Menghela nafas berat, Portal memilih berdamai.
"Iya. Aku minta maaf. Gak akan aku lakukan lagi."

Segaris senyum terlukis dibibir Kaisar. Menciptakan lesung di kedua pipinya.

Netra Portal memandang ke arah lain, tak mau terhanyut lagi akan keindahan Kaisar. Toxic. Terlalu banyak rasa sakit.

Kaisar menarik tubuh Portal dan mendaratkan ciuman dibibir seperti biasa.
Membuat hati dan pikiran Portal acak-acakan.

Setelah puas, Kaisar kembali memandanginya dengan tatapan yang aneh.
"Kamu tau kenapa aku bisa cinta sama kamu?"

"Karna aku bodoh." Jawab Portal asal.

"Bener. Kamu tetap aja ngasih aku kesempatan, dengan semua sikap dan sifatku. Padahal aku tau kalo kamu marah, muak dan bahkan sering ngelawan aku, tapi kamu tetap bertahan." Tutur Kaisar penuh perasaan.

Portal mencebikkan bibirnya.
'Ya itu karna misi. Kalo nggak jangan harap!'

~•~•~•~•~•~

Hari-hari selanjutnya Portal terus berjuang untuk mendapatkan kepercayaan Kaisar.

Gadis itu bahkan mengumpulkan puisi dari internet. Lalu menuliskannya di secarik kertas yang indah, kemudian menyemprotkan parfum beraroma lavender ke kertas tersebut.

FAKE NERD AND PSYCHOPATH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang