🖤PERSIAPAN MENANTANG KEMATIAN

1.8K 276 5
                                    

Hai guys!
Selamat membaca gratis.
Vote dan komen ya sebagai apresiasinya💖
Thank you.

🖤🖤🖤

"Sentosa!"

"Demon Whisper!"

"The Kingdom!"

"Illegal!"

Begitulah sorak sorai dari para penonton yang riuh menyemangati geng idola mereka masing-masing.

"Widiih, geng kita banyak juga penggemarnya ya, bro." Alam sumringah, menatap teman-temannya penuh bangga.

"Ya gitulah, bro, makanya Romeo iri." Timpal Sansai, tersenyum simpul.

"Oya btw kemana dia ya? Gak keliatan batang idungnya." Heran Zero, celingukan, meneliti setiap wajah yang berada di sekeliling mereka.

"Coba tanya Kaisar, barangkali dia tau." Sarkas Sansai, mengerlingkan bola matanya ke arah sang leader yang tengah melamun.

"Jadi beneran udah lo singkirin, bro?" Alam yang peka bertanya langsung.

Kaisar tampak tidak menyimak, Zero mencolek bahunya, lalu berjalan menjauh karena takut dibogem.

Kaisar menoleh malas.
"Yaa, lo bisa cari mayatnya di dasar jurang hutan Angkara."

Zero dan Alam lantas saling pandang.

"Buset hutan Angkara? Gimana cara masuknya?" Zero melotot.

Kaisar diam tak menyahuti lagi. Kedua tangannya tersimpan dalam saku celana. Netra blue sky itu sesekali mencuri pandang ke arah dua gadis yang asyik membicarakan sesuatu di pinggir lapangan.

"Bacot mulu kalian, kita mau balapan nih! Bantuin gue kek meriksa mobil!" Omel Bubble yang tiba-tiba datang dengan cemberut.

Alam nyengir, menepuk bahu Bubble guna memberi kesabaran.
"Sorry, brother, abisnya di antara kita ini yang ngerti soal otomotif cuma elu doang."

Bubble pun mendengus dan menatapnya datar.

"Kabar gembira untuk kita semua, gue bisa pake ak-47." Ungkap Sansai mencoba sedikit menyenangkan Bubble.

Benar saja, Bubble auto full senyum.

"Bumset, bro... latihan nembak di mana lo?" Alam melotot kagum sekaligus kaget.

"Paman gue punya Shooting Range di Mexico." Sahut Sansai.

"Good lah." Kaisar acuh tak acuh. Dia pun sebenarnya memiliki keahlian menggunakan desert eagle, Franco pernah mengajarkannya dulu. Tetapi jika ada Sansai lantas mengapa Kaisar harus buang energi?

"Sini gue bantu, gue punya pengalaman ikut lomba beginian dulu." Zero membuka bemper depan mobil.
"Nitro nya udah?" Tanyanya pada Bubble.

"Udah. Gue pasang di belakang. Yang kecil aja tapi tahan lama." Sahut Bubble mantap.

"Nitro apaan?" Alam menyela penasaran.

"Boost mobil, buat nambah performa gitulah, bro. Tapi yang ini bisa sekalian roket juga, artinya kalo terdesak kita bisa tarik tuas darurat dan meluncur 200-500 meter ke depan!" Bubble menjelaskan singkat.

Alam manggut-manggut.

"Mobilnya udah di modifikasi semua?" Cobra melangkah mendekati mereka.

Bubble menjawab dengan anggukan. Mobil milik dirinya dan Kaisar sudah dia bongkar pasang. Sementara Sansai sudah membawa mobilnya ke salon mobil tadi siang.

FAKE NERD AND PSYCHOPATH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang