Hey guys!
Selamat membaca.
Ada baiknya vote dan komen biar aku semangat.
Makasi.🖤🖤🖤
Cengeng.
Portal cengeng di hadapan Sansai.
Hanya kepada Sansai lah Portal bebas menunjukkan sisi lemahnya.
Karena Sansai selalu memeluknya erat, bukan menghakiminya.Portal terisak, susah payah menahan diri agar tidak menjadi lebih dramatis lagi.
"Mau peluk? Mumpung gratis lho." Goda Sansai.
"Aku... aku gak tau apa aku masih pantas meluk kamu, Sansai." Ungkap Portal, menetralkan deru nafasnya.
Sansai mengalihkan pandangan seraya memiringkan bibirnya.
Berpikir sejenak. Dan kembali menatap Portal.
"Kamu yang putuskan, apa aku pantas atau enggak buat kamu peluk."Portal menghambur, memeluk erat, refleks cowok itu tersenyum lebar.
Tubuhnya yang tinggi tegap dengan leluasa menenggelamkan sangat gadis ke dalam dekapannya.Portal tidak menangis dalam pelukan Sansai. Ia bahagia dan merasa tidak perlu lagi mengeluarkan airmata.
"Sshh... sshhh..." Bisik Sansai, berusaha menenangkan sembari mengelus punggung dan mengecup puncak kepalanya.
Portal mengendurkan pelukannya lalu mendongak.
"Aku nggak nangis lagi, Sansai."Sansai menyeringai.
"Oh, kirain."Portal tersenyum tipis dan kembali memeluk Sansai lebih erat. Portal memejamkan kedua mata, memuaskan dahaga atas kerinduannya selama ini.
Entah berapa lama mereka berpelukan di depan Minimarket dan pastinya sudah mengundang banyak tatapan aneh dari orang yang berlalu lalang.
Namun bagi Sansai dan Portal, waktu bagaikan terhenti. Dunia sepi senyap, yang ada hanyalah mereka berdua, saling berbagi rasa.
"Aku kebelet pipis." Celetuk Sansai. Portal pun melepaskan pelukannya.
Setengah berlari, Sansai masuk ke Minimarket karena di sana memang tersedia WC umum.
Portal tercenung menunggu pemuda itu kembali.
Berselang lima menit kemudian Sansai keluar dari Minimarket sambil membawa sebuah bungkusan yang berisi snack dan soft drink.
"Lama nunggu ya?" Sapa Sansai dengan kedua alis terangkat.
Portal tersenyum tipis.
"Enggak." Menerima bungkusan yang diberikan oleh Sansai."Yuk." Ajak cowok itu, lantas membuka pintu depan mobil.
Portal menurut, ikut naik. Memposisikan diri ke sebelah Sansai.
Mobil melaju meninggalkan area tersebut.
"Kita mau kemana nih?" Tanya Sansai yang sedang menyetir, tak jarang melirik ke arah Portal hanya untuk memastikan bahwa ini semua nyata dan bukan ilusi.
"Umm... kita cari Kafe atau Resto." Portal menatapnya teduh.
Sansai menghela nafas kecil demi mengurangi rasa gugup.
"Oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD AND PSYCHOPATH {END}
Gizem / Gerilim🖤Berkisah tentang seorang agen rahasia berkepribadian ganda yang diharuskan untuk menyamar menjadi murid cupu. 🖤Tahun 2048 menjadi era kebangkitan The Monster-Sang Mafia Keji se-ASEAN. Ribuan pasukan elit dikerahkan, semuanya dibantai habis. Ratus...