FAKE NERD AND PSYCHOPATH {END}

🖤TOXIC

Hey guys!
Selamat membaca.
Ada baiknya vote dan komen biar aku semangat.
Makasi.

🖤🖤🖤

Kini Sansai tengah asyik bersenda gurau dengan para junior The Kingdom.
Tentu saja anak-anak itu lebih menggemarinya dari pada Kaisar yang jutek dan pemarah.

Kaisar tidak peduli soal itu. Bahkan ikut nimbrung sesekali.

Berbagai hidangan lezat menemani acara nongkrong mereka.

Dua jam berlalu. Mereka pun segera memesan minuman.

"Kita lomba minum yuk." Ajak Sansai, melirik Kaisar.

Alis Kaisar terangkat satu. Angkuh.
"Boleh. Apa hadiahnya?"

Sansai tersenyum penuh makna.
"Yang menang bisa dansa sama Cherry."

"UHUK UHUK!" Portal yang tengah meneguk fruit punch tersedak mendengarnya.

Kaisar melotot. Kaget bukan main. Amarah mulai menguasainya karena menganggap Sansai baru saja meledek.
"Maksud lo?!"

"Maksud gue?" Sansai bertanya balik. Tatapan misteriusnya membius Kaisar.

Mulai mencerna omongan Sansai, Kaisar berpikir ulang.
"Oke, deal."

"Hah?" Portal menatap Kaisar seakan tak percaya.
"Pacar macam apa kamu ini?"

"Jangan lebay." Kaisar cuek.

"Cuma dansa kok, Cherry. Bukan ngapa-ngapain. Maaf ya kalo kamu tersinggung."

Kekesalan di hati Portal agak surut. Entahlah.

Sansai tersenyum sinis ke arah Kaisar. Segera memesan beberapa botol The Winston Cocktail yang terkenal sangat enak dan efeknya bisa membuat seseorang seperti berasa di surga.
Walau bagi Sansai biasa saja.
Tapi tak apa, hitung-hitung menghibur teman yang sedang pusing memikirkan selingkuhannya.

Begitu minuman tiba, Kaisar meneguknya penuh semangat untuk menghilangkan suntuk.

"Udik." Cela Sansai bernada kecil, akan tetapi Portal mampu mendengarnya.

Kaisar tampak sibuk.
Sesungguhnya menerima tawaran ini sebab ingin mabuk-mabukan tanpa mengeluarkan biaya.
Kaisar yakin seribu persen Sansai takkan menang darinya.
Kaisar tahu persis kalau Sansai bukanlah seorang peminum berat.

Hanya saja Kaisar tidak tahu, bahwa tidak ada hal yang tidak akan dilakukan Sansai untuk Portal.
Termasuk meneguk minuman dengan kadar alkohol tinggi itu.

Alam hanya geleng-geleng kepala dan fokus pada gadget, asyik bermain game online bersama Beta yang berada di rumah.

Portal mulai panik melihat kegilaan kedua lelaki muda di hadapannya.

Beberapa kali Portal memanggil pelayan untuk membawakan lemon ice dan salad buah.

"Sansai, Kaisar, berhenti dulu... ini minum dulu esnya." Desis Portal menyodorkan es lemon.

"Gak usah!" Tepis Kaisar hingga gelas itu lepas dari tangan Portal dan jatuh pecah berserakan di lantai.