42. Back again

1.3K 183 37
                                    

Happy reading 🐻

.
.
.


"Kita ke Korea lagi? Why?" Tutur Mora saat melihat banyaknya koper yang dikemas oleh Yerin. Sebenarnya Mora sudah tidak tahan lagi dengan semua ini, selama bertahun-tahun dia harus hidup dengan keluarga yang tidak bahagia sama sekali meski Jimin dan Yerin berusaha untuk bersikap seperti baik-baik saja.

"Karena kita akan tinggal di sana sayang," jawab Yerin lembut, seketika Mora tersenyum miring.

"Apa Daddy ku sudah mati? Makanya kau ingin kembali lagi?" Cecar Mora berkata kasar.

Yerin tertegun kala mendengar ucapan Mora barusan.

"Sayang kenapa berkata seperti itu?"

"Why? Kau tidak menerimanya? Ayolah mom aku sudah sangat muak dengan semua drama ini, aku kehilangan masa kecilku bersama Daddy, aku tidak bisa melakukan apapun yang ingin aku lakukan bersamanya, kau mementingkan diri sendiri, selama ini aku hanya diam melihatmu dan juga uncle Jimin, kalian berdua berbohong seakan semuanya baik dan berjalan harmonis,"

Yerin hanya bisa terdiam mendengar semua penuturan putrinya, memang benar selama ini kedua anaknya tidak pernah bisa tertawa lepas, Mora juga semakin pemberontak dan sangat sulit diatur, berbeda dengan Jay yang mungkin tahu situasi seperti apa.

"Mommy minta maaf sayang," ujar Yerin menatap sendu ke arah Mora.

"For what? Semuanya juga sudah terjadi, kau tidak perlu meminta maaf padaku," ujar Mora ketus, Mora menghentakkan kakinya dan pergi tanpa permisi dari hadapan Yerin.

Yerin membuang napasnya pelan, lalu menggelengkan kepalanya dan kembali membereskan semua kopernya.

"Mom?" Panggil Jay.

Yerin tersenyum saat melihat Jay yang menghampirinya, mungkin jika Taehyung melihatnya, Taehyung akan begitu sangat beruntung mempunyai putra seperti Jay.

Jay tumbuh menjadi anak yang luar biasa, di usianya yang ke-14 tahun ini, Jay sudah bisa mengatur emosinya dengan sangat baik, Jay menghadapi semua permasalahan dengan tenang dan tidak melibatkan emosinya, terkadang hanya Jay yang bisa menenangkan Mora dari kekesalannya.

"Ada apa sayang?"

"Mommy, jangan sedih karena ucapan Mora barusan, dia sebenarnya masih seperti dulu, dia masih suka merengek. Bahkan ketika ada yang mengganggunya, dia akan langsung mengadu padaku, sepertinya Mora menginginkan perhatian lebih, dia selalu bercerita padaku tentang semuanya, Mora masih sangat polos mom, dia masih belum tahu yang benar ataupun yang salah."

Yerin tidak bisa lagi membendung air matanya, dia sangat terharu melihat putranya yang semakin dewasa.

"Maafkan mommy sayang, karena mommy kau tidak mendapatkan masa kecil yang bagus."

Jay segera memeluk sang ibu, "It's oke mom, tidak masalah, karena situasi seperti ini, aku bisa memahami arti kehidupan." Tutur Jay membuat Yerin tersenyum penuh haru, Yerin menghapus air matanya dan memegang pundak Jay.

"Baiklah sekarang kau bereskan semua barang bawaanmu, jadwal keberangkatan kita sebentar lagi."

"Hmm, mommy juga siapkan ramuan untuk Daddy, dia harus sembuh lagi."

"Iya sayang."

I[Not]Hy

"Nona Sera, kau ingin menjenguk tuan?"

I[Not]Hate You~TaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang