08. Honeymoon? (Two)

1.9K 182 36
                                    

.

"Tidak bukan seperti itu yang ku maksud, kau harus lebih jeli dalam membeli barang Jung Yerin, jangan berprasangka buruk terlebih dahulu, aku tahu kau pakar yang hebat dalam masalah belanja. Tapi untuk semacam gelang antik seperti ini aku yang lebih hebat." Ucap Jimin tak mau kalah. Ayolah kedua insan ini terus saja berdebat hanya karena mempertahankan egonya masing-masing. Dan itu membuat semua orang terpokus pada mereka.

"Ohh God, apa kau seorang wanita Jim? Aku saja belanja tak selama ini, tinggal ambil gelang yang kau suka lalu kita pergi ke tempat lain. Kenapa lama sekali, kau disini hanya 2 hari bukan dan aku masih lama, aku ingin mengunjungi tempat ini tanpa terlewati satu pun." Kesal Yerin, Yerin berdecak  pinggang dan terus menyumpah serapahi Park Jimin.

"Baiklah aku akan memilih gelang batu giok ini." Final Jimin.

Usai membeli gelang yang menjadi daya tarik Jimin. Mereka kembali berjalan dan menghabiskan waktu bersama. Mereka terlihat seperti pasangan suami istri jika orang yang berpapasan melihat kemesraan dan keakraban mereka. Yerin sendiri sangat beruntung karena ia bertemu dengan Jimin, awalnya ia tak percaya jika pria yang menariknya adalah sahabat kakaknya, tapi keberuntungan tengah memihaknya, Tuhan tak ingin jika gadis cantik seperti Yerin harus berjalan sendirian.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan Yerin baru meninjakan tungkainya ke Villa dekat pantai Dewata itu.

"Aku pulang." Seru Yerin membuka pintu Villa tersebut.

Tak ada yang merespon Villanya sepi? Kemana Taehyung pergi? Yerin bergegas menuju kamarnya dan tidak melihat keberadaan Taehyung disana.

"Sudah puas bermain dengan pria lain hm? Apa kau seorang Jalang? Kau pergi dari pagi dan pulang malam seperti ini?"

Mendengar hal itu Yerin langsung membalikan badannya dan melihat Taehyung yang sudah berdecak pinggang.

"Bukannya kau yang tega membiarkan ku sendiri, kau pergi tanpa pamit dan meninggalkan ku sendirian! Kau juga salah Oppa" Jawab Yerin menantang. Baru pertama kalinya Yerin menantang ucapan Taehyung. Bukankah Yerin benar? Taehyung bahkan berciuman dengan Irene dan Yerin sama sekali tidak membahasnya.

"Karena pria itu, sekarang kau berani menjawab ku?" Ucap Taehyung memberikan smirknya.

"Bukan seperti itu, tapi memang kenyataannya kau juga salah, aku tahu kau bertemu dengan kekasihmu disana, kalian juga berciuman, aku sama sekali tak protes dengan hal itu Oppa. Dan Jangan memanggilku dengan sebutan jalang! Karena disini yang pantas dengan sebutan itu hanya kekasihmu bukan aku!" Tutur Yerin. Hatinya sakit sekali kala Taehyung bicara seperti itu. Dirinya bukanlah jalang dan baru kali ini ia dihina seperti itu oleh seorang laki-laki.

"Kau membuatku kesal dengan jawaban mu itu Yerin, kau bicara seperti bukan gadis berusia 22 tahun. Gadisku lebih tua darimu, berani sekali kau bicara seperti itu di hadapan ku." Ucap Taehyung dingin. Mata Yerin sudah berkaca-kaca saat ini, ia harus sebisa mungkin menahan agar dirinya tidak menangis dihadapan Taehyung.

"Oppa, apa kau tak sadar secara tidak langsung kau menularkan nada bicaramu padaku, kau menganggap ku seperti anak kecil bukan? Anak kecil selalu meniru orang dewasa sama halnya dengan ku, aku meniru nada kasarmu, karena aku bisa menangkap setiap hal dari orang dewasa."

Taehyung langsung berdecih saat mendengar penuturan dari Yerin. Taehyung dengan segera berjalan kearah Yerin dan menarik lengan Yerin dengan kasar.

"Mari, biar ku tunjukan sikap kasar yang sesungguhnya!"

Dengan teganya Taehyung membawa Yerin keluar dari Villa dan mendorongnya sampai terduduk dilantai.

Yerin menangis dia tidak suka gelap dan diluar cukup gelap untuk orang yang penakut seperti Yerin.

Yerin berdiri dan langsung menggedor pintu Villanya meminta Taehyung untuk segera membuka kembali pintunya.

"Oppa buka,,hisk Oppa! Oppa aku takut gelap...hisk Yak! Oppa tolong buka pintunya..hisk Oppaaa..hiskk."

Yerin terus berteriak, sungguh ia sangat takut dengan keadaan yang gelap seperti ini. Dirinya selalu melihat bayangan yang menakutkan saat ia mencoba melihat keadaan sekitar.

.

Waktu menunjukkan pukul 12 malam dan Taehyung tersadar dari tidurnya.

Taehyung segera bergegas turun kebawah ketika ia mengingat jika Yerin ia kurung diluar. Taehyung ingin melihat bagaimana nasib istri kecilnya setelah berjam-jam diluar.

Terlihat Yerin yang terduduk dengan isakan yang lirih. Taehyung mengerutkan keningnya. Apa Yerin terus menangis seperti itu? Sebegitu takutnya kah Yerin dengan suasana gelap?

Taehyung mencoba membuka password pintunya dan membuka nya sedikit lebar.

"Kau bisa masuk." Titah Taehyung dingin.

Yerin menoleh pada Taehyung dan langsung berlari ke arah Taehyung. Yerin memeluk suaminya dengan erat, mencoba menjelaskan betapa takutnya ia ditinggal diluar.

"Oppa..hisk jangan kunci aku, aku takut. Aku tak suka gelap..hisk." Lirih Yerin menelusupkan wajahnya ke dada Taehyung.

Taehyung hanya terdiam, setitik perasaan salah mulai menghampirinya. Taehyung akui dia sudah sangat keterlaluan dengan mengunci Yerin diluar rumah, tapi Taehyung sangat kesal, karena saat ia pulang Yerin tidak ada didalam Villa. Dirinya juga sudah berbohong pada keluarga Yerin, jika hari ini mereka menghabiskan waktu bersama.

"Lepaskan dan masuk kedalam kamar." Titah Taehyung dingin, Taehyung melepaskan pelukan Yerin dan berjalan terlebih dahulu.

"Oppa tunggu aku, aku ingin tidur denganmu."

Tanpa menghiraukan penolakan Taehyung Yerin menelusup masuk ke dalam kamar dan mengunci kamar itu dengan rapat.

"Apa yang kau lakukan, letakan kuncinya!"

"Oppa, temani aku. Kau boleh tidur di kasur, aku akan tidur di sofa." Ucap Yerin. Yerin menangis kembali saat ia mengingat beberapa jam yang ia habiskan diluar rumah dengan keadaan sepi dan gelap gulita.

"Terserah."

~I[N]Hy~

Yerin menggeliat dari tidurnya. Selimut besar dengan tempat tidur empuk menemani tidur Yerin dengan nyenyak. Ahh bukankah dirinya tidur di sofa semalam? Siapa yang memindahkannya? Apa--

"Taehyung Oppa? Dia yang memindahkan ku? Apa dia merasa bersalah? Mungkinkah dia akan meminta maaf padaku? Ohh Tuhan benarkah seperti itu?"

Yerin langsung berjingkrak saat semua pemikiran nya mengarah pada Taehyung yang akan meminta maaf. Dia segera turun dari kasur dan mencuci wajah bantalnya. Yerin yakin Taehyung ada dibawah saat ini.

Yerin berjalan kearah dapur, dia sangat haus. Meminum jus jeruk rasanya sangat menyegarkan bukan.

Hendak memasuki pintu dapur, Yerin harus menghentikan tungkai jenjangnya. Matanya membulat sempurna. Kedua tangannya refleks menutup mulutnya.

Terkejut, sangat terkejut. Dirinya mendapati Taehyung yang sedang bercumbu ria dengan Irene. Terlihat jelas kancing baju Irene yang sudah terlepas. Taehyung dengan lihainya menyentuh setiap lekuk tubuh Irene. Dan tanpa pamrih juga Taehyung menghisap buah dada Irene. Membuat Yerin berteriak seketika.

"YAAKKK!"

.
.
.
.
.
TBC

Allahumma Lakasumtu dulu sebelum membaca😋🤣

Voment again gusy....



I[Not]Hate You~TaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang