Ettt ini story kek terbengkalai nggk si💆
.
.
.
Happy reading
Ini sudah hampir satu Minggu setelah kepulangan Yerin ke Seoul. Entahlah semuanya terasa sangat berbeda, apalagi ditambah dengan Taehyung yang sering datang ke rumahnya dengan alasan ingin bertemu Jay dan juga Mora, hal yang membuat mereka menjadi semakin dekat kembali..
"Apa masih ngantuk?" Tanya Yerin pada Taehyung yang terlihat sedang memejamkan matanya.
Taehyung secara perlahan mulai membuka kembali matanya dan melihat kearah Yerin.
"Hmm,,,apa aku boleh meminjam pahamu?"
"Hah?"
"Aku ingin tidur sebentar."
Tanpa persetujuan dari Yerin Taehyung langsung meletakkan kepalanya di atas paha Yerin, memejamkan matanya dengan nyaman dan membawa tangan Yerin untuk singgah di atas keningnya.
"Kenapa mau di pahaku? Akan ku bawakan bantal atau kau bisa tidur di kamarku."
"Tidak mau, aku lebih nyaman seperti ini."
Percaya atau tidak tapi sekarang Taehyung jadi lebih berani pada Yerin, Taehyung bahkan tidak tanggung lagi untuk memeluk dan juga mencium wajah Yerin.
Ini semua terjadi karena Yerin sendiri yang sama sekali tidak pernah menolak, Yerin seperti memberikan sebuah harapan besar pada Taehyung, terlebih Yerin juga selalu bersikap hangat pada Taehyung.
Seperti sekarang, tangan Yerin memijat pelan kening Taehyung, memberikan sensasi rileks yang Taehyung rasakan.
"Semalam tidur berapa jam?" Tanya Yerin sambil menatap wajah Taehyung dibawahnya.
"Tiga jam, aku lembur." Jawab Taehyung tanpa berniat membuka matanya.
Terdengar jelas diperdengaran Taehyung kala Yerin sedikit berdecak.
"Aku sudah pernah bilang kau jangan keseringan lembur, kenapa tidak dilakukan? Sera juga butuh perhatianmu."
Mendengar penuturan Yerin barusan yang agaknya sedikit bernada kesal, Taehyung langsung tersenyum dan membuka kedua matanya, lalu menatap wajah Yerin yang sangat cantik di atasnya.
"Bilang saja kau khawatir padaku." Ujar Taehyung sambil terkekeh pelan.
Yerin hanya memutarkan kedua bola matanya."Bukan seperti itu, tapi Sera juga harus kau perhatikan." Jawab Yerin malas.
Bukannya menjawab Taehyung malah lebih memilih untuk menghadapkan wajahnya ke arah samping, tepatnya kearah perut Yerin.
Yerin hanya diam tidak bereaksi apapun, membiarkan Taehyung dengan apa yang ia inginkan.
"Rin." Panggil Taehyung tiba-tiba.
Yerin hanya bergumam untuk membalas panggil Taehyung barusan, Yerin lebih memilih untuk memfokuskan tangannya pada pijatan di kepala Taehyung.
"Dulu, saat kau hamil, kau menginginkan apa?"
Mendengar hal itu, Yerin refleks menghentikan pijatannya dan terdiam untuk beberapa saat. Matanya bergerak tak tenang sebelum dirinya menarik napas dan memberikan seulas senyuman.
"Kenapa menanyakan itu?" Ucap Yerin balik nanya.
"Aku hanya penasaran, aku ingin tahu kau menginginkan apa saja saat hamil anakku."
Yerin menarik napasnya.
"Dulu, aku sangat ingin perutku diusap, aku selalu berharap kau terus mengelus perutku sampai bayinya lebih bisa tenang dan tidak terus bergerak."
KAMU SEDANG MEMBACA
I[Not]Hate You~Taerin
FantasyApa yang diharapkan dari sebuah Pernikahan? Keharmonisan dalam berumah tangga? memiliki keturunan yang menggemaskan? dan mendapatkan kasih sayang serta cinta dari suami? Tidak! itu semua tidak berlaku bagi gadis seperti Jung Yerin. Ia hanya terikat...