.
Ruangan yang seharusnya menjadi tempat yang Hidmat untuk membahas semua topik yang mengarah pada perkembangan perusahaan mereka, harus sedikit terganggu oleh dua orang anak kecil yang duduk mengapit tubuh pemimpin meeting kali ini.
Semua orang yang duduk berjajaran mengelilingi sebuah meja persegi panjang itu, harus rela akan gangguan dari cucu rekan bisnisnya yang tentu saja baru mereka ketahui sekarang. Banyak yang terheran dan bertanya-tanya tentang Jay dan Mora tak luput pula Kim Taehyung yang sangat penasaran.
Taehyung belum mengetahui jika Jay dan Mora adalah anak kembar Yerin, Jung Shiman seakan menutup rapat semua topik yang mengarah pada hal ini, entah apa alasannya.
"Ahhh tanganku terasa sangat lengket." Rengek Mora memberikan kedua telapak tangannya pada sang kakek serta menunjukkan wajah dengan sisa cokelat dan es krim yang tertinggal diarea mulut sampai dagu Mora. Jung Shiman yang sedari tadi asik berbicara pun menoleh kearah cucunya dan langsung mengambil tissue basah untuk mengelap semua sisa makanan favorit cucunya itu.
"Mora please, Jangan terus mengganggu kakek! Dia sedang bekerja." Cegah Jay sedikit kesal. See! Anak umur 4 tahun bisa bicara seperti itu? Bukannya sangat hebat? Jay memang memiliki sifat yang dewasa pada saat tertentu, dia adalah anak laki-laki Yerin yang peka terhadap suasana. Sangat membanggakan.
"Tanganku lengket, tidak bisa memegang bajuku." Tutur Mora sedikit merajuk.
"Ayo kita keluar, kau terus saja menganggu." Ucap Jay hendak turun dari kursi.
"Sayang mau kemana?" Tanya Jung Shiman membantu Jay yang kesusahan turun dari Kursi. Terbukti bukan, turun dari kursi saja masih belum bisa.
"Aku mau ajak Mora keluar, dia tidak boleh mengganggu kakek." Jawab Jay sudah menampakkan kakinya dengan selamat dilantai.
"Tidak, kalian disini saja, lagi pula sebentar lagi selesai."
"Tidak! aku mau nunggu bersama satpam saja, kakek tak perlu khawatir aku bisa menjaga Mora." Kekeh Jay, Mora tersenyum dan ikut turun dari kursi.
"Ayo." Ajak Mora, memegang tangan Jay.
"Baiklah kakek akan menelpon satpam biar menjaga kalian sebentar, dan sekretaris kakek akan mengantarkan kalian sampai ke lobby ya."
"Yes."
Setelah meminta sedikit waktunya pada semua rekan yang ada disana, Jung Shiman menyerahkan kedua cucunya pada sekretaris untuk membawa mereka ke lobby. Dia sama sekali tidak khawatir karena memang kata Yerin mereka berdua selalu meminta izin terlebih dahulu jika ingin melakukan sesuatu ataupun pergi kemanapun.
Beda halnya dengan pria yang sedari sama sekali tidak angkat bicara di dalam perbincangan meeting kali ini. Kim Taehyung, dia yang selalu pokus seakan terkoyak dengan kehadiran Jay dan Mora, dirinya tidak sadar jika sedari tadi dia tidak memperhatikan topik dari pembicaraan ini.
Melihat dua bocah itu keluar dan tidak menampakkan dirinya setelah pintu ruangan itu tertutup, mendadak ada perasaan kosong didalam hati Taehyung, Ayolah Insting ikatan seorang ayah dan darah dagingnya itu sangat lah kuat. Tidak mungkin jika tidak merasakan perasaan apapun meski dia tidak tahu jika mereka sebagian dari dirinya.
.
Semua berakhir dengan saling membungkuk sopan.
"Taehyung, aku lihat sedari tadi kau tidak memperhatikan banyak, kenapa? Sakit?" Tanya Jung Shiman, pada Taehyung yang mesih terduduk di kursi. Taehyung melihat kearah Jung Shiman dan tersenyum.
"Aku tidak papa tuan, oh ya kau ada waktu? Kita makan siang bersama?" Tawar Taehyung, terlihat sejenak Jung Shiman berpikir sebelum dia mengangguk untuk menyetujuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I[Not]Hate You~Taerin
FantasyApa yang diharapkan dari sebuah Pernikahan? Keharmonisan dalam berumah tangga? memiliki keturunan yang menggemaskan? dan mendapatkan kasih sayang serta cinta dari suami? Tidak! itu semua tidak berlaku bagi gadis seperti Jung Yerin. Ia hanya terikat...