27.Does he know?

2K 234 56
                                    

Yang suka ngebacot yuk masuk GC Wattpad aku, linknya di bio ya, for yang mau aja, disana kalian bebas bahas apa aja asalkan masih tahu batasannya dan ini buat yang mau aja.
.
.
Happy reading

Mau bagaimana lagi, dikaruniai anak sepintar Jay adalah sesuatu yang harus disyukuri, namun diwaktu itu juga Yerin tidak bisa berbohong lebih lanjut tentang semua seluk beluk cerita yang ia karang sendiri.

Sekarang Jay Kim, sudah mengetahui semuanya, jika Kim Taehyung adalah ayah biologis dari mereka, apapun elakan yang diberikan Yerin, Jay tetap tidak percaya dan kali ini Yerin lebih memilih untuk jujur pada putranya itu.

Sebuah perjanjian diantara ibu dan anak pun tercipta, Yerin meminta Jay agar tidak memberitahu Mora akan hal ini dan Jay siap menerima permintaan Mommynya itu dengan satu syarat yaitu, bisa bermain bersama dengan Kim Taehyung, meski pun harus berpura-pura menjadi orang lain.

Mulanya Yerin ingin menolak kekonyolan Jay, tapi semua itu harus berakhir kala Jay mengancam jika ia akan memberitahukan ini pada kembarannya. Tak ada pilihan lain selain Yerin menyetujui permintaan putranya itu, terlihat binar bahagia di mata Jay. Sesaat Yerin tahu selama ini alasan Jay selalu ingin ikut adalah ingin bertemu dengan Taehyung. Ayah kandungnya sendiri.

~O~

Setumpuk berkas masih belum enyah dari meja kekuasaan Jung Shiman, ditemani laptop dan kaca mata minusnya ia masih  betah berlama-lama menatap dan memahami semua deretan kalimat diberkas itu. Melupakan cucu perempuannya yang sedari tadi betah bermain dengan beberapa barang yang baru datang dari toko mainan yang sudah di pesan langsung oleh Jung Shiman.

"Aaa aku bosan, kakek kapan uncle Taehyung datang?" Rengek Mora, meninggalkan mainannya dan berjalan mendekati kakeknya. Jung Shiman hanya menatap Mora sebentar dan berkutik lagi dengan laptopnya.

"Kakek tidak tahu dia akan datang atau tidak, mungkin dia sedang sibuk sayang."

Mora refleks mencerutkan bibirnya kedepan kala mendengar penuturan kakeknya ini. Sesegera mungkin tangan kecilnya menggoyangkan lengan kakeknya yang menempel dimeja.

"Pinjamkan aku ponsel, aku ingin menelponnya, atau antarkan aku ke kantornya kek." Rengek Mora terus.

Jung Shiman langsung menghentikan aktivitasnya dan memangku cucu kecilnya kedalam pangkuannya.

"Kenapa suka sekali sama uncle Taehyung? Biasanya kau selalu ingin bersama Uncle dokter mu itu." Tanya Jung Shiman, Sabil merapikan poni tipis Mora kedepan.

"Karena Uncle Taehyung bisa bermain dan tidak punya jadwal operasi, beda dengan uncle Jim, dia hanya bisa bermain saat libur saja."

"C'mon kek."

"Baiklah kau boleh meneleponnya, tapi jika dia sedang sibuk bagaimana?"

Mora mencerutkan bibirnya lagi, seakan tak terima jika seorang Kim Taehyung tidak bisa bermain lagi dengannya.

"Aku akan ke kantornya, menunggu dia sampai selesai." Jawab Mora tegas namun tahu jika itu adalah nada dari kekesalannya.

"Oke, coba saja." Final Jung Shiman memberikan telpon pintarnya ke tangan sang cucu. Ayolah dia tidak perlu repot-repot untuk menjelaskan bagaimana cara menghubungi seseorang lewat telpon, bocah kecil itu sudah tahu harus berbuat apa dan nama yang dituju pun sudah sangat ia hapal.

I[Not]Hate You~TaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang