19. a confession

2.2K 242 44
                                    

Happy reading 🍂
Maaf banyak typo, aku kalo ngetik suka langsung dan nggk dibaca ulang lagi😂

.

Kekhawatirannya tentang bagaimana mencari alasan mengenai tatto yang dimiliki Mora adalah sesuatu yang sulit. Ya, sejak lahir Mora sudah memiliki tatto mawar yang sangat persis dengan Yerin, tatto berukuran kecil yang bersembunyi dibalik leher Mora, mulanya Yerin sangat terkejut dan khawatir akan dampak dari tatto yang dimiliki oleh putrinya itu, ia takut jika nanti putrinya merasakan sakit yang sangat tak tertandingi, sakit yang selalu Yerin rasakan.

Beruntung tatto itu tak berdampak apapun pada Mora, kata nenek Jung mawar kecil yang hinggap di leher Mora itu hanyalah sebuah simbol yang tak memiliki arti apapun, dan Yerin sangat lega akan hal itu. Kesakitanya selama ini akan berakhir kala kelopak mawar terakhir sudah tergambar dibahunya. Entah apa yang akan terjadi padanya nanti, apa ia akan mati? Sungguh ia tidak tahu apa yang akan terjadi saat kelopak terakhir itu akan menyerangnya beberapa kali lipat.

Nenek Jung sudah membuatkan sebuah tempat untuk Yerin agar bisa berteriak dan melampiaskan rasa sakitnya nanti, kelopak terakhir itu akan datang diwaktu yang tidak diketahui oleh siapapun, jadi Yerin hanya harus menunggu dan bersiap, merasakan neraka yang terakhir.

.

Tidak butuh waktu banyak untuk Jung Shiman dan Jung Sena mendekati kedua cucunya itu, Jay dan Mora langsung memeluk mereka saat Yerin bilang jika orang dihadapannya adalah Kakek dan nenek yang sering ia ceritakan setiap saat.

Tanpa diduga, Yerin kira Ibunya akan menanyakan perihal tatto yang Mora punya, tapi? Mereka tidak menanyakannya dan malah memuji tatto itu?

"Nenek sudah membereskan masalah ini." Tutur Nenek Jung seakan tahu pikiran Yerin.

"Aku hampir gila memikirkan alasan apa yang akan aku buat, tapi untunglah kau bisa mengatasinya nek."

"Tak masalah, bukan perkara yang sulit."

"Tidak bagiku, sedari tadi aku berpikir bagaimana jika ibu bertanya dan menanyakan hal yang mungkin---."

"Sudahlah aku sudah membereskannya, oh ya soal tempat itu, nenek memilih desa terpencil untuk menjadikan pelampiasan mu nanti."

Mendengar ucapan nenek Jung barusan, jantung Yerin berpacu lebih kencang. Rasa gelisahnya datang kembali.

"Aku takut mati nek." Lirih Yerin pelan

"Aku saja tidak mati, karena memang punya keinginan hidup yang lebih besar, nanti dampak kelopak terakhir itu adalah ilusi yang kau alami akan bertambah dan ku harap kau belajar untuk bisa membedakan ilusi khayalan buruk dan indah, karena disana pikiranmu hanya memikirkan keburukan saja." Tutur nenek Jung, Yerin mengangguk dan tersenyum pada neneknya.

"Baiklah nek, aku harap aku bisa seperti mu nanti."

"Kau pasti bisa sayang."

I[N]HateYou

Empat tahun sudah Taehyung satu atap dengan wanita yang tidak pernah dianggapnya, pun dengan semua pelayan yang bekerja, sudah mengetahui bagaimana dinginnya dan ketidak pedulian Taehyung terhadap istri dan anaknya. Entah apa alasannya, mereka hanya terlihat harmonis ketika berhadapan dengan wartawan yang selalu membisikan sebuah kamera saja.

I[Not]Hate You~TaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang