Tolong tinggalkan jejak☆jika memang kalian suka dengan storynya!!!
.
Malam sudah terganti dengan pagi yang sangat cerah. Wajah Yerin masih tertekuk malas karena perkara semalam. Tak ada niatan untuk tersenyum seperti biasanya.
Jung Yerin mulai meninjakan kakinya dianak tangga tanpa ekspresi apapun. Ia tak menghiraukan sapaan yang terlontar dari para pelayan termasuk pelayan Ji yang seingatnya tak salah apa-apa.
"Sayang kau mau kemana hm?"Tanya ny.Jung saat melihat putrinya turun dari lantai dua, siap dengan pakaian bermerk guccinya. Yerin hanya memandangnya ibunya sekilas.
"Pergi keluar." Jawab Yerin bernada kesal. Yerin sama sekali tak melihat kearah ibunya lagi, ia pokus berjalan sambil memutar-mutar kunci mobil kesayanganya.
"Tapi sayang kau belum sarapan."
Yerin sama sekali tak merespon ucapan ibunya. Ia malah mempercepat langkah kakinya agar segera melewati pintu keluar
"Biarkan dia." Tutur tn.Jung mencegat istrinya yang ingin mengejar Yerin.
"Ta-tapi--."
"Sstt dia akan baik-baik saja."
-
Jung Yerin berhasil memarkirkan mobil Bercendes-Benz hitamnya dengan mulus di Rumah sakit tempat kakaknya bekerja. Sesuai ucapannya, ia akan menagih kado ulang tahunnya langsung pada kakaknya ini.
Yerin melangkahkan tungkai jenjangnya ke Rumah sakit yang memang salah satu saham terbesar di Rumah sakit ini adalah perusahaan Ayahnya.
Tak heran jika sebagian Dokter maupun suster menyapa Yerin dengan sopan."Dimana Sehun Oppa?" Tanya Yerin yang kebetulan berpapaaan dengan teman kakaknya ini.
"Waaw tenang nona, kenapa kau jutek seperti ini." Yerin hanya memutar bola matanya malas.
"Cepat katakan dimana Oppaku sekarang Jim!" Pria dengan name tag Park Jimin itu pun memberitahu dimana kakak dari Jung Yerin itu berada. Mood Yerin sedang buruk jadi Jimin tak ingin menanggung konsekuensi dari amukan adik temannya ini.
Yerin melesat tanpa permisi dan tak mengindahkan gerutuan Jimin.
"Anak itu benar-benar."
.
Braak...
"OPPA?"
Dengan tak sopannya Jung Yerin membuka pintu ruangan kakaknya, hal yang membuat Jung Sehun kakak laki-laki kesayanganya itu terkejut atas dobrakan dari sang adik.
"Astaga Sayang kau mengagetkanku, setidaknya ketuk pintunya bukan malah mendobraknya."
Meskipun ia kesal terhadap tinggah adiknya barusan, tapi tetap saja intonasi dalam berbicara padanya sangat lembut. Seolah jika adik perempuan kesayangannya ini adalah sebuah kaca yang mudah pecah jika tersenggol sedikit pun.
"Oppa kenapa kau tak pulang? apa kau tak merindukanku?" Tanya Yerin tajam.Meski wajah Jung Sehun terlihat dingin dimata orang, itu berbeda dengan sikap pada keluarganya terutama pada adik kesayanganya ini.
"Oppa baru akan pulang nanti sore sayang." Jawabnya masih dengan nada yang indah di dengar.
"Oppa, ini sudah ketiga kalinya kau tidak menghadiri pesta ulang tahunku. Dan, itu semua dengan alasan yang sama yaitu pekerjaan!. Apa pekerjaanmu lebih penting dari pada adikmu sendiri ?."
Yerin masih betah meluapkan kekesalannya yang nantinya akan sangat menguntungkan baginya. Tentu saja bahkan sangat sangat menguntungkan.
Sehun menghelai nafas pelan, ia memahami kekesalan adik kesayangannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I[Not]Hate You~Taerin
FantasyApa yang diharapkan dari sebuah Pernikahan? Keharmonisan dalam berumah tangga? memiliki keturunan yang menggemaskan? dan mendapatkan kasih sayang serta cinta dari suami? Tidak! itu semua tidak berlaku bagi gadis seperti Jung Yerin. Ia hanya terikat...