39

46 4 0
                                    

Hay guys
Apa kabar?

RISA update nih

Jangan lupa tekan bintang di sudut kiri bawah ya❤️

Jangan luoa juga share ke teman-teman kalian supaya Risa makin banyak yang baca

Stay tuned guys

Happy Reading ❤️✨

"Kalau gue udah gak ada di bumi, jangan pernah menyesal karena pernah mengenal bahkan mencintai gue!"

Pernyataan Rian tadi siang membuat Risa uring-uringan. Gadis itu khawatir kalau Rian tidak bisa melawan penyakitnya. Gadis itu belum siap jika Rian meninggalkannya dan bahkan tidak akan pernah siap. Cintanya kepada Rian sangat dalam sampai-sampai ia tidak membenci Rian apapun yang lelaki itu lakukan padanya. Bayangan Rian memeluknya di atas panggung membuat pipi Risa merona merah. Bahkan, gadis itu tengah guling-guling di kasur sambil senyum-senyum tidak jelas.

Pintu terbuka memunculkan kepala Ria, wanita yang tengah hamil itu sengaja bermain ke rumah Risa atas permintaan gadis itu. Ria sendiri tidak keberatan, karena dokter memang menganjurkan Ria untuk berolahraga dan berjalan ke rumah Risa menurutnya adalah sebagian dari olahraga karena jarak dari rumahnya menuju rumah Risa tidak jauh, hanya dibatas oleh lima rumah saja. Rumah mereka memang sedekat itu.

Sambil tersenyum, Ria masuk lalu duduk di dekat Risa yang tengah salah tingkah itu.

"Kenapa lo?" tanya Ria heran, pasalnya Risa sedang senyum-senyum bak orang yang baru saja memenangkan undian.

"Gue balikan," jawab Risa cekikingan.

Ria tersentak, "Serius?" tanyanya tak percaya.

Risa mengangguk, "Iya, Rian udah cerita semua ke gue," membayangkan wajah serius Rian membuat jantung Risa berdegup kencang.

"Cerita apa?"

Flashback on

Pensi telah usai, Rian segera menarik tangan Risa meninggalkan kerumunan. Cowok itu membawa Risa ke cafe Darmawan atau lebih tepatnya cafe milik keluarga Risa. Dahi Risa mengerut bertanda gadis itu tak mengerti dengan apa yang akan dilakukan Rian setelah ini.

"Kita ngapain ke sini?" tanya Risa.

Rian tersenyum, "Mau lurusin semua masalah antara kita!"

"Bukannya udah jelas? Lo ninggalin gue demi Yara!"

"Justru itu yang akan gue jelasin, gue mau jelasin semuanya apa alasan yang gue maksud waktu itu!" tatapan Rian begitu teduh membuat Risa mengangguk kaku.

"Gue mutusin lo karena ancaman dari Yara." ungkap Rian.

Mata Risa membola kaget, "Maksud lo?"

"Yara ngancam gue, dia bakalan ngapa-ngapain lo kalau gue gak lepasin lo"

"Jadi, alasan lo putusin gue karena mau lindungin gue dari Yara?"

Rian mengangguk membenarkan, "Gue gak mau lo kenapa-napa makanya gue ambil cara ini! tapi, gue sadar kalau cara yang gue ambil ini malah membuat kita sakit. Waktu gue bentak-bentak lo, jujur, hati gue sakit banget, gue gak bisa lihat lo nangis. Setelah nyakitin lo dengan kata-kata dan perlakuan gue, gue selalu menyesali itu semua dan berujung gue harus dilarikan ke rumah sakit, gue gak kuat lagi harus nahan ini semua. Masa bodoh dengan ancaman Yara, dia udah gak bisa apa-apa lagi sekarang." setetes air mata Rian jatuh membasahi pipinya, dengan sigap Rian mengusapnya. "Gue mau kita kayak dulu lagi!" ujar cowok itu dengan tatapan berharap.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang