R I S A (COMPLETED)

42. End

HAY GUYS

RISA UPDATE HEHEH

INI PART TERAKHIR ALIAS ENDING YA GUYS

ENJOY

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN SUPAYA RISA MAKIN BANYAK YANG BACA❤️

~~~~~~~~~

PART 42. ENDING😭❤️

Operasi berhasil. Dua kata yang dapat membuat semua orang tersenyum bahagia. Seperti sekarang ini, Astrid tersenyum, senyum yang hilang selama beberapa hari belakangan ini.

Sedangkan Devan, cowok itu tersenyum lega. Adik perempuannya tidak jadi meninggalkannya. Mereka akan mengucapkan banyak terima kasih kepada orang yang sudah rela mendonorkan ginjalnya kepada Risa.

Devan tersenyum, senyum yang tidak pernah orang lain lihat sebelumnya kecuali keluarganya tentunya. Karena Risa butuh istirahat setelah menjalani operasi, Devan segera mengajak kedua orang tuanya untuk menemui orang yang telah mendonorkan ginjalnya. Devan percaya, kalau orang itu adalah orang baik.

Membuka pintu ruang rawat inap yang diduga adalah ruangan tempat orang baik itu dirawat, sebelumnya, Awan juga sudah menanyakan ruangan inap orang baik itu kepada dokter dan dokterpun memberitahukan bahwa ruangan inilah, tempat mereka berpijak sekarang adalah ruangan orang baik itu.

Setelah pintu terbuka dengan sempurna, mereka dikejutkan oleh orang yang terbaring dengan selang infus pada tangan kirinya. Orang yang tidak pernah diduga untuk mendonorkan ginjalnya, sekarang terbaring tak berdaya karena memang dialah orang baik itu.

Orang Baik itu membuka matanya perlahan, terkejut dengan kehadiran keluarga Risa, terlebih lagi Devan, “Lo yang donorin ginjal buat Risa?”

Orang Baik itu mengangguk, “Iya, gue!”

“Tapi kenapa?”

“Gue yang buat dia kayak gini, gue cuman mau dia bahagia.”

“Risa bakalan sedih banget kalau tahu elo yang donorin ginjal buat dia!”

“Jangan sampai Risa tahu, gue gak mau dia merasa bersalah!”

“Enggak! Risa berhak tahu!”

“Tapi enggak sekarang, nanti, di hari ulang tahun gue!”

“Elo yang bakalan ngomong langsung?” tanya Devan.

Orang Baik itu menggeleng, “Bukan gue, tapi ini,” ujarnya sambil menyodorkan sebuah flashdisk berwarna putih kepada Devan.

“Apa ini?” tanya Devan.

“Berikan itu pada Risa tepat di hari ulang tahun gue!”

“Kapan lo ulang tahun? Kenapa gak lo kasih langsung aja?”

“Lo akan tahu jawaban dari kedua pertanyaan lo itu nanti! Jagain Risa ya!”

Tak lama, orang tua Orang Baik itu memasuki ruangan. Orang baik itu segera memanggil mereka untuk mendekat, “Aku cuma mau bilang, kalau kalian orang tua terhebat yang pernah aku kenal. Meskipun kalian berdua sibuk, tapi kalian selalu meluangkan waktu buat anak-anak kalian. Aku bangga punya orang tua kayak kalian.” katanya membuat Papa dan Mamanya meneteskan air matanya. “Kalau aku pergi, jaga Sisi ya, kalau dia udah dewasa, jangan biarkan dia jatuh cinta sama cowok brengsek, aku gak mau kalau Sisi ngerasain sakit hati. Jaga kesehatan kalian. Bantu aku mengucapkan syahadat, Pa!” pintanya pada papanya.