25

46 5 0
                                    

Happy Reading!!

.......

Rian menghembuskan napasnya pelan. Ia sebenarnya tidak marah pada Risa, ia hanya sedikit kesal karena kekhawatirannya tidak dihiraukan oleh gadisnya itu. Ia mau membuat Risa mengerti bahwa ia betul-betul peduli padanya.

Bahkan sampai saat ini, Risa masih belum membujuk Rian. Padahal, Rian mau memancing Risa agar ia meminta maaf dan tidak egois.

Setelah pulang sekolah tadi, ia tidak menemui gadisnya. Walaupun ia merindukan Risa, namun ia tahan hanya karena ia masih kesal pada Risa.

Untungnya, Adi papanya Risa menjemput Risa dan Radit, kalau tidak pasti Radit akan curiga kalau ia tidak mengantar adiknya itu pulang. Ia merasa lelah, lelah dengan semua masalah yang menimpa dirinya dan juga Risa. Rian tahu dan Rian juga sadar kalau Risa mendapatkan banyak teror semenjak dekat dengannya. Tapi ia juga tidak bisa melepaskan Risa.

Setelah melamun dengan waktu yang  ukup lama, Rian merasakan perutnya lapar. Karena sepulang sekolah, ia memang tidak makan. Ia membuka pintu kamar lalu segera turun. Ia terkejut melihat siapa yang duduk di meja makan. Ia segera menghampiri gadis itu.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya Rian pada gadis itu. Gadis itu menoleh lalu tersenyum.

"Aku mau nemuin kamu!" Ujar gadis itu.

"Kok tahu rumahku?" Tanya Rian Heran.

"Kamu bego atau gimana? Kamu kan pernah bawa aku kesini!" Ujar Risa ketus.

"Lah kok kamu yang marah? Aku masih marah loh soal tadi!"

"Ya bodo amat! Intinya aku kesel sama kamu!"

"Buset! Woy gua masih marah!"

"Yaudah marah aja sana! Kalau gue diambil orang tahu rasa lo!"

"Eh jangan gitu dong sayang!"

"Dih najis!"

"Mulutnya kasar ih."

"Eh Rian, kita manggil pake 'lo-gue' aja ya! Lebih seru!"

"Terserah lo aja."

"Yaudah oke."

"Kamu ngapain kesini?"

"Mau minta maaf! Aku tahu aku salah, tapi jangan diemin aku kayak gini Rian! Aku gak suka." Ujar Risa pada Rian dengan mata berkaca-kaca.

"Eh jangan nangis, aku gak marah cuman kesel aja,"

"Tuh kan kamu kesel. Aku minta maaf, janji gak diulangi lagi!"

"Iya aku maafin kamu."

"Sisi mana?" Tanya Risa sambil celingukan.

"Di taman belakang sama Bunda mungkin."

Risa bangkit dari duduknya, ia segera manrik tangan Rian tapi Rian tidak mau melangkahkan kakinya. "Ih ayo Rian, gue mau ketemu sama Sisi!"

Rian memutar bola matanya malas, "Yang, gue lapar! Masakin aku ya!" Ujar Rian manja.

"Lo ngapain makan sore-sore gini?"

"Laper yang."

"Yaudah mau makan apa?"

"Apa aja!"

"Batu mau gak?"

"Gak batu juga kali yang,"

"Yaudah lo duduk aja, gue masak dulu. Bahan-bahan ada kan?"

"Iya."

15 menit berkutat dengan dapur, akhirnya Risa selesai memasak. Ia membuat nasi goreng untuk Rian. Kalau urusan memasak, Risa emang jago. Tapi kejagoannya itu tertutupi dengan sifatnya yang malas.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang