22

53 4 0
                                    

HAPPY READING!!

.......

Drrt drrt..

Radit yang mendengar ponselnya berdering segera bangun dari tidurnya, ia mengucek matanya lalu melihat nomor tak dikenal yang menghubungi dirinya pagi-pagi sekali.

"Siapa sih pagi-pagi udah ganggu," omel Radit lalu menggeser tombol hijau yang ada ponselnya itu.

"Assalamualaikum, apa benar ini keluarga dari saudari Risa Saraswati?" tanya orang di seberang sana.

Kening Radit mengerut, siapa yang menelponnya pagi-pagi hanya untuk mengetahui keluarga adiknya yang sedang berlomba di Semarang hari ini, "Iya bener mbak, ini siapaya?" tanya Radit.

"Kami dari pihak rumah sakit, ingin memberitahukan kepada keluarga Risa bahwa saudari Risa mengalami kecelakaan mobil, saudari Risa juga bersama dua orang perempuan yang lain dan satu orang laki-laki yang diduga adalah supir dari mobil yang ditumpangi oleh saudari Risa."

Deg

"Ke.. kecelakaan sus? Sekarang adek saya ada di rumah sakit mana?"

"Rumah sakit citra medika Semarang mas."

"Oke makasih banyak sus."

Radit mematikan sambungan teleponnya lalu menghubungi mama dan papanya yang sedang berada di luar kota.

"Assalamualaikum pa," ucap Radit dengan suara yang bergetar menahan tangis.

"Waalaikumsalam, ada apa sayang? Ini mama, papa lagi mandi."

"Ma... Ris..Risa ke..kecelakaan ma." Isak Radit.

"APA?! KECELAKAAN? Sekarang adek kamu keadaannya gimana? Rumah sakit mana?"

"Aku gak tau keadaannya gimana, aku baru aja dihubungi sama pihak rumah sakitnya, katanya di Rumah Sakit Medika Semarang ma,"

"Yaudah kamu berangkat bareng Fatur ya, mama sama papa langsung kesana sekarang."

"Iya ma, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah sambungan telepon terputus, Radit segera berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, setelah rapi Radit langsung menyambar jaket dan kunci mobil yang tergeletak di atas nakas.

"Bi, Radit mau ke Semarang dulu ya, jaga rumah baik-baik bi, jangan lupa dikunci kalau udah malam." Pesan Radit pada Bi Ijah.

"Tapi kenapa den?"

"Risa kecelakaan bi,"

"Ya Allah, iya den bibi bakalan jagain rumah, hati-hati den salam buat non Risa."

"Iya bi, aku berangkat Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam"

Radit melajukan mobilnya dengan kecepatan sangat tinggi, saat ini ia sedang perjalanan menuju rumah Fatur, dalam hatinya ia selalu beroda agar adiknya itu baik-baik saja, ia juga sudah menghubungi Rian, Iqbal, dan teman-teman Risa agar mereka bertemu di rumah Fatur saja.

Setelah sampai di rumah Fatur ia langsung turun dari mobil yang disambut oleh Rian, Iqbal, Fatur, Geral, dan Rehan dengan raut wajah khawatir mereka masing-masing.

"Ris sekarang gimana bang?"

"Gimana bisa kecelakaan?"

"Rani juga?"

"Rumah sakit mana?"

"Sekarang kita berangkat, kita pakai dua mobil aja. Kalian hubungi nyokap kalian dulu supaya mereka gak nyari kalian. Kita ke Semarang sekarang." Ujar Radit.

"Yaudah kita pake mobil Radit sama mobil Rehan. Rian, Radit, Geral, sama Ria di mobil Rian, lo yang nyetir Ral. Nah gue, Iqbal, Rasya, dengan Rehan di mobil Rehan, lo yang nyetir yang Han." Kata Fatur.

"Yaudah kita berangkat sekarang."

Setelah perjalan yang menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam, mereka sudah sampai di rumah sakit dimana Risa, Rani, Bu Rini, dan pak Adam yang merupakan sopir sekolah dirawat.

Setelah menanyakan ruangan Risa, Rani, Bu Rini, dan pak Adam mereka segera menuju ruangan itu. Keempatnya dirawat di UGD yang memudahkan Rian dkk karena mereka tidak harus mengunjungi ruangan satu per satu. Administrasi sudah dibayar oleh pihak sekolah karena bagaimanapun juga mereka mengalami kecelakaan karena ingin membanggakan nama sekolah.

Setelah lima menit sampai di ruangan UGD, mereka semua menatap cemas kedalam. Tak lama kemudian, dua orang dokter keluar dari ruangan.

"Keluarga dari Risa, Rani, Rini, dan Adam mana?"

Rian dkk segera bangkit dari duduknya lalu menghampiri kedua dokter itu.

"Iya kami keluarganya dok."

Kedua dokter yang bername tag Aldo dan Rahma itu menatap mereka dengan tatapan heran.

"Maaf dek, apakah orang tua pasien tidak ada disini?"

"Keempat pasien tinggal di Jakarta dok, jadi keluarga mereka masih dalam perjalanan yang mungkin akan memakan waktu kurang lebih lima jam dari sekarang."

Dokter Aldo mengangguk lalu menarik napas panjang.

"Pasien atas nama Adam mengalami luka di bagian kaki jadi kemungkinan pasien akan mengalami lumpuh sementara." Ujar Dokter Rahma.

Mereka semua tersentak. Pak Adam adalah salah satu warga sekolah yang sangat mereka hormati dan sayangi. Karena Pak Adam adalah orang yang sangat baik, mereka selalu menjadi tempat curhat siswa siswi di SMA Rajawali. Meskipun Pak Adam berasal dari keluarga yang berada, Pak Adam bahkan bersedia menjadi sopir di sekolah itu dengan alasan 'Mau gajinya kecil atau besar, mau pangkatnya tinggi atau tidak. Yang penting halal.' Pak Adam selalu menjadi contoh untuk siswa siswi karena sifatnya yang lemah lembut, bijaksana, sabar, dan jangan lupakan senyum indah yang selalu terlihat setiap hari.

"Istri Pak Adam baru otw dari satu jam yang lalu, pasti beliau sedih banget." Kata fatur.

"Pasien atas nama Rini hanya mengalami luka ringan, tapi setelah pasien sadar, jangan ditanya dlu tentang kronologi kecelakaan ini, karena beliau mengalami shock." Terang dokter Aldo membuat semuanya mengangguk.

"Pasien atas nama Risa dan Rani kekurangan banyak darah. Darah Risa O+ sedangkan Rani A+, mereka membutuhkan donor darah secepatnya. Stok darah di rumah sakit ini tersisa masing-masing 1 kantung A+ dan O+. Sedangkan pasien membutuhkan masing-masing 4 kantung.

"Saya O+ dok," kata Radit.

"Saya A+ dok," kata Iqbal.

"kalian masih muda, jadi kami hanya akan mengambil 1 kantung darah kalian."

"Radit, gimana keadaan adik kamu?" tanya Farah yang baru saja datang.

"Risa kekurangan banyak darah Ma, golongan darah Risa O+"

"Ambil darah saya dok,"

"Darah saya juga A+ dok, lo juga A+ kan Geral?" tanya Rian pada Geral yang dibalas anggukan.

"Yasudah sekarang pendonor mari ikut saya."

........

"Maaf bu Farah, darah ibu gak cocok dengan darah Risa."

Deg

"Jadi saya harus gimana dok?"

"Tante tenang dulu, Papa saya O+. Saya akan hubungi papa saya untuk segera datang kesini. Kebetulan juga papa saya lagi ada disini." Kata Geral

"Makasih ya nak,"

"Iya tante sama-sama."

Hallo Guys!

Jangan lupa tersenyum

Salam hangat....

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang