2

117 10 8
                                    

Hello guys, jangan lupa votmen Yahhhhh

.

.

.

.

.

.

.................

Setelah membayar taksi yang ditumpanginya, Risa melangkahkan kakinya menikmati semilir angin yang menerpa kulit cantiknya, bau tanah karena hujan baru saja reda itu memasuki indra penciumannya, itulah alasan mengapa Risa menyukai hujan. Gadis itu berjalan menuju kelasnya dengan bersenandung kecil.

"RISAAA" teriak orang dari kejauhan yang Risa yakini itu adalah sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Rasya.

"Ihhhh Rasya gak usah teriak-teriak deh, nanti gendang telinga aku pecah gimana?" omel Rani.

"Apaansih lo, suara gue itu enak untuk didengar tau" kata Rasya.

"Iya enak, tapi lebih enak lagi kalau kamu diem" ujar Rani dengan muka kesalnya.

"Lo berdua tuh ya, gak bisa apa sehari gak debat? Pusing gue lihat kalian adu mulut terus" ujar Riisa.

"Ihh Risa, aku sama Rasya itu gak debat tau, emangnya kamu kira ini debat capres?" tanya Rani.

"Aduhhh, udah deh pusing gue ngadepin nih bocah polos". Katanya sambil berlalu meninggalkan ketiga temannya diikuti oleh Ria dan Rani.

"Ihhh Risa tungguin kek, tuh Ria temen lo.... ehhh tungguin gue aduhh. Punya temen kok gini amat ya" omel Rasya sambil mengejar tiga temannya yang sudah jauh meninggalkannya.

"Bacot kamu"

"Heh polos, siapa yang ngajarin lo ngomong gitu?" tanya Risa

"Gak ada yang ngajarin"

"Trus? Kenal kata itu darimana?"

"Aku sering denger Rasya omelin Wahyu di kelas" jawab Rani dengan polosnya. Sementara Rasya sudah menahan amarahnya untuk tidak meledak jika berhadapan dengan si gadis polos yang sialnya menjabat sebagai sahabatnya itu.

"Kok gue? Gue kan gak suruh lo ngikutin kata-kata gue Rani" Kata Rasya sesabar mungkin.

"ya tapi kan ak...." belum selesai Rani mengatakan pembelaannya bel masuk sudah berbunyi. Dan itu artinya perdebatan antara si Rani dan Rasya harus di pending dulu.

..................

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring, membuat seisi kelas XI Ipa 2 bersorak senang.

"Baik anak-anak sampai disini pembelajaran kita hari ini, sebagai tugasnya jangan lupa latihan soal halaman 130-145 dikerjakan ya. Karena minggu depan ibu tidak masuk maka saya amanahkan kepada Risa untuk mengumpul tugas teman-teman kamu" Pinta Bu Jasmin.

"WHAT?!. Aduh Bu, gak mau ditambah lagi?" tanya Rasya yang sebenarnya untuk menyindir Bu Jasmin karena memberikan tugas yang Masya Allah banyak itu.

"oke kalau begitu ibu tambah sampai halaman 150. Sekian Assalamualaikum." Pamit Bu jasmin sambil berjalan keluar kelas.

"RASYA!!!" teriak teman-teman kelasnya termasuk sahabat-sahabatnya.

"Alamak! Gue harus kabur sebelum gue diserbu oleh makhluk-makhluk penghuni kelas ini" gumam Rasya cekikikan sambil berlari ke arah kantin.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang