Keesokan harinya, Radit benar-benar menepati janjinya pada Risa. Ia mengajak Risa ke Mall untuk menyenangkan hati adiknya itu.
"Bang, gue laper" keluh Risa sambil memegangi perutnya.
"Yaudah kita makan dulu ya" ajak Radit.
Sesampainya mereka di cafe, mereka langsung memesan makanan. Sambil menunggu pesanan mereka, mereka tak henti-hentinya bertukar tawa. Sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa seorang pria memperhatikan mereka dari kejauhan dengan senyum miris.
"Apakah gue harus mundur? Haha mundur sebelum berjuang. Kok sakit yaa liat Risa ketawa bareng cowok lain. Apakah mungkin itu pacar Risa?" Gumam pria itu kemudian beranjak meninggalkan cafe dengan senyum pilunya.
..........
"Bang!. Bangun lah. Bang, jogging yuk" ajak Risa pada Abangnya.
"Engg... Oke dek gue mandi dulu yah" ujar Radit sambil mengucek matanya.
"Oke Bang. Gue tunggu lo di depan" ujar Risa kegirangan.
Setelah 15 menit menunggu
"Yuk dek gue udah siap nih" Ajak abangnya yang sudah siap dengan setelan joggingnya itu.Mereka lalu menaiki mobil menuju alun-alun. Sampai disana, Radit langsung memarkirkan mobilnya kemudian turun dan disusul oleh Risa. Setelah turun dari mobil, Radi menggenggam tangan Risa dengan Possesif. Takut hilang katanya-_-
Namun, baru dua putaran Risa sudah merasakan pusing di kepalanya. Mungkin karena ia belum sarapan.
"Bang gue pusing, gue belum sempat sarapan tadi. Kita makan dulu yaa"
"Ohh yaudah kita makan dulu, makanya makan tuh dijaga. Udah tau punya maag masih aja malas makan." Omel Radit
............
Saat sampai di warung mie ayam, Risa memesan dua porsi satu untuk dirinya dan satu untuk abangnya. Tak lupa es teh manis yang selalu menemaninya makan itu.
"Hai Risa" Sapa pria yang baru saja datang itu bersama sahabat-sahabatnya.
"Eh.. hai Rian"
" Wahh Bu Ketos Dia siapa? Pacar Lo?" Tanya Geral saat menyadari seorang Pria yang duduk dihadapan Risa.
"Mmmmm bukan. Dia Radit abang aku" terang Risa yang membuat muka Rian memerah malu. Yang benar saja dia sudah cemburu pada kakak Risa sendiri. Rian Rian.
"Nah kan gue bilang juga apa Yan, jangan langsung soudzon gitu, siapa tau kan abangnya atau sepupunya. Lo sih udah cemburu duluan. Pacar juga bukan" sindir Rehan.
"Ohh jadi ada yang cemburu nih" kata Radit sambil menaikturunkan alisnya—menggoda Rian.
Sedangkan yang digoda hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ehh tapi tunggu. Cemburu? Itu artinya lo suka dong sama adek gue?" Lanjutnya yang membuat muka Risa memerah bak kepiting rebus."Abang ahh die..... Drtt drtt" ucapan Risa terpotong saat ponselnya berbunyi.
"Siapa dek?" Tanya Radit.
"Fatur bang. Gue angkat dulu yah" ujarnya seraya bangkit dari duduknya.
"Fatur?" Beo Rian.
"Fatur itu sepupu gue, dia juga sayang banget sama Risa, dia sama possesifnya kayak gue. Ya you know lah. Sebagai seorang abang gue gak suka lihat adek gue nangis apalagi soal cowok. Diantara kita sekeluarga gue sama Fatur yang paling possesif kalau menyangkut Risa. Pernah suatu waktu waktu dia kelas 3 SMP, gue sama Fatur lihat Risa nangis di kamarnya. Terus gue tanya dia kenapa, karena Risa kalau sama gue atau Fatur itu kebuka banget dia cerita katanya ada anak cowok yang suka ganggu dia. Disana gue marah banget. Tapi, sebelum gue yang turun tangan langsung Fatur duluan yang udah abisin tuh cowok. Sampai sekarang tuh cowok entah kemana berasa hilang dari bumi dia" Ujar Radit panjang lebar. "Oh iya kita belum kenalan" lanjutnya.
"Gue Rian"
"Iqbal"
"Gue Geral si Raja pantun" katanya sambilm menepuk dadanya dengan bangga.
"Gue Rehan si Raja musik" ujarnya sambil merapikan rambutnya ke belakang dengan gaya coolnya.
"Ahh ya gue Radit. Gue rasa gue kakak kelas kalian karena Risa tadi gak pake embel-embel kak waktu nyapa Rian. Jadi panggil gue abang aja supaya lebih deket gitu" kata Radit. "Oh Ya Yan, gue percaya lo bisa jagain adek gue saat gue kembali ke Bandung" Lanjutnya kepada Rian.
"Iya Bang, Pasti. Gue pasti jaga Risa sebaik cara lo jaga dia. Gue gak akan buat dia nangis" katanya sengan sungguh-sungguh.
"Gue pegang omongan lo"
"Assekk Rian dapat lampu ijo nih dari abang ipar" celutuk Rehan yang disusul tawa oleh Geral.
"Apaan sih lo" jawabnya dengan muka kesal bercampur malu. Mau tapi malu mah si Rian.
"Fatur ngomong apa Ris?" tanya Radit saat Risa sudah kembali ke tempat duduknya.
"Oh katanya kangen. Ya jujur aja sih gue juga kangen sama dia. Udah dua bulan dia nggak ngabarin gue" jawabnya dengan muka ditekuk.
"Ohhh, ya udah kita makan nih makanan udah dingin tau"
Akhirnya mereka makan dengan khidmatnya. Ditengah-tengah waktu makan, sahabat-sahabatnya Risa datang menghampiri mereka .
"Hai Risa, Hai Rian, Geral, Rehan, Iqbal" Sapa Rasya dengan cengirannya. "Dan Hai BANGGG RADIT?!" Lanjutnya sambil terpekik senang dan langsung berhambur ke pelukan Radit. Radit yang mendapat serangan tiba-tiba itu sontak terkaget. Tapi setelahnya ia langsung membalas pelukan Rasya dengan eratnya. Setelah pelukan itu terlepas, Radit menoleh ke arah Rabi dan Ria.
"Bang Radit, Rani Kangen Bang" ujarnya seraya memeluk Radit dengan erat.
"Rani udah dong gue juga mau meluk bang Radit tau" gerutu Ria. Dan itu membuat Rian dan kawan-kawan terkaget dan menganga tak percaya. Benarkah yang berbicara barusan adalah Ria si Es Kutub?
"Ria sini peluk abang". Ria pun berhambur ke pelukan Radit sambil menitikkan air matanya. Air mata rindu katanya.
"Sedekat itu mereka sama lo bang? Sampai-sampai Ria yang gak banyak bicara aja bisa manja sama lo?" Tanya Rehan masih dengan muka kagetnya.
"Iya, mereka ini udah temenan saat kelas 1 SD, dan disitulah gue juga kenal mereka. Mereka selalu main ke rumah, bahkan nginap di rumah juga sering. Jadi jangan heran kalau mereka manja sama gue, karena gue sama Fatur udah anggap mereka ini adek gue sama seperti Risa" kata Radit panjang lebar.
Mereka pun bercerita panjang lebar sampai mereka tak menyadari hari sudah mulai siang.
Pukul 13.00
"Bang pulang yuk, gue udah ngantuk" rengek Risa."Yaudah gue pulang duluan ya, sampai jumpa lagi." Pamit Radit sambil menggandeng tangan Risa keluar dari warung itu.
Hallo Readers!!!
Jangan lupa vote and komen yaaa.

KAMU SEDANG MEMBACA
R I S A (COMPLETED)
Genç Kurgu~Kehadiranmu adalah bahagiaku~ Risa Saraswati D. Gadis cantik nan manis yang menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Rajawali. Awalnya kehidupannya baik-baik saja apalagi ditambah dengan kehadiran kapten basket yang di kenal dengan keplayboyannya. Fahri...