.
.
.
.
.
.Karena cinta bukan hanya tentang memiliki tapi juga tentang merelakan.
.............
Malam harinya, setelah makan malam dengan Bi Ijah, Risa memasuki kamarnya dengan wajah lesu. Besok sudah hari sabtu, dan itu artinya orang tuanya akan pulang malam ini. Tapi kenapa tak ada tanda-tanda mereka pulang? Biasanya mereka menghubungi Risa agar menunggu mereka di ruang keluarga saat mereka akan pulang. Apakah orang tuanya sesibuk itu? Atau mungkin kecapean sampai-sampai lupa untuk menghubungi Risa?
Huft! Risa menghela napas pelan kemudian berjalan ke arah balkon kamarnya. Ia menatap langit yang dipenuhi oleh bintang itu. Ingin rasanya ia menjadi bintang agar ia punya banyak teman. Ia menatap ponselnya yang berada digenggamannya itu, sekarang sudah pukul 10 malam.
"Lo belum tidur? Gak baik loh anak gadis jam segini masih melek." Kata seorang pria yang baru saja datang itu. Merasa tak ada jawaban dari Risa, pria itu segera mencubit pipi Risa dengan gemas.
"Ishhh apaansih, ganggu tau nggak" ujar Risa dengan kesal tanpa melirik orang yang disebelahnya.
"Ohh, jadi gue ganggu? Ya udah gue balik aja ke Bandung kalau bisa gue gak pulang sekalian" kata pria itu ketus dan hendak berbalik meninggalkan Risa.
"ABAAAANGGGG!!!!" pekik Risa sambil Memeluk pria itu. "Gue kangen sama lo bang, lo kayak Bang Toyib aja gak pulang-pulang. Jahat yaa lo, ninggalin gue sendirian disini, gue kesepian tau, mama sama papa udah dua minggu gak pulang-pulang. Hiks hiks. Gue kesepian Dit" ujar Risa yang masih memeluk Radit sambil menumpahkan air matanya pada dada bidang Radit.
Ya, pria itu adalah Radit. Raditya Adijaya. Kakak Risa yang menempuh pendidikannya di Bandung. Mengapa di Bandung? Karena itu adalah kemauan dari Oma Radit dan Risa agar Radit sekolah di salah satu SMA yang ada di Bandung. Radit lebih tua setahun dari Risa. Ia sangat menyayangi Risa lebih dari apapun. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti jika Risa sudah merasakan yang namanya jatuh cinta? Akankah ia harus ekstra menjaga adiknya itu agar tidak salah memilih pasangan? Karena ia nggak mau melihat adiknya itu sedih.
Back to topik!
"Hey, Risa jangan nangis. Abang udah disini kan nemenin Risa. Mama sama papa lagi kerja buat kita, buat sekolah kita, buat kita makan. Jadi Risa jangan sedih lagi yah. Abang traktir es krim deh, tapi janji jangan nangis lagi yah" ujar Radit sambil mengelus surai panjang Risa bermaksud menenangkan adiknya itu.
"Gue gak butuh traktiran lo Bang, gue hanya butuh lo disini. Gue gak mau sendirian. Bi Ijah pulang kampung tadi. Dan lo, mama sama papa pulang seminggu sekali. Gimana gue gak kesepian Dit" keluh Risa.
"Ya udah sekarang lo tidur yah. Besok gue ajak lo jalan-jalan sampai lo puas oke princess. Ujar Radit sambil mengecup pipi adiknya. "Gue ke kamar dulu yaa. Gue ngantuk" lanjutnya sambil berlalu meninggalkan Risa.
Setelah kepergian Radit, Risa lalu beranjak memasuki kamarnya. Ia segera menutup pintu balkon dan segera tidur. Tapi, pada saat ia ingin mematikan lampu kamarnya, sebuah notifikasi yang masuk pada ponselnya itu mengalihkan pandangannya. Saat membuka pesan itu, kening Risa berkerut karena mendapat pesan dari nomor yang tidak ia kenal. Pasalnya, ia tidak sembarang memberikan nomornya kepada orang lain. Sahabatnya kah? Atau mungkin mamanya atau papanya yang mengganti nomornya? Rasanya tidak mungkin. Sahabatnya jika ingin bertukar pesan dengan Risa pasti menggunakan Line. Mama dan Papanya tidak mungkin mengganti nomor ponselnya karena mengingat banyaknya klien-klien penting yang sudah menyimpan nomornya. Ataukah Rian? Ah entahlah. Tak ingin penasaran lebih lama lagi, akhirnya Risa pun membaca pesan tersebut.
+6285.........
Hai Bitch. Ini peringatan pertama buat lo. Lo jauhin Rian atau lo nyesel.
Me
Maaf. Anda salah kirim.
+6285.........
Salah kirim lo bilang? gue tau lo tadi dianter pulang sama Rian kan? Gue aja yang udah naksir dia dari mos gak pernah tuh dianter pulang sama Rian. Lo guna-guna dia yaa?Me
Hahah! Kok gue miris ya baca chat lo ini? dengan cara lo yang kayak gini gue jadi tau kenapa Rian gak pernah lirik lo. Ya karena lo itu hanya bisa ngancem orang. Dasar PENGECUT!+6285.........
Jaga mulut lo! Gue bukan pengecut seperti yang lo bilang. gue bakal buktiin ucapan gue ini. jadi, lo siap-siap aja. Welcome to my game, Bitch!. Kalau gue gak bisa dapetin Rian, itu artinya lo juga gak bisa dapetin dia.Me
He! Gue gak takut sama ancaman lo. Dan apa lo bilang? kalau lo gak bisa dapetin Rian , gua juga gak bisa gitu? Hellow, itu cinta atau obsesi. Ingat yaa sayang cinta sama obsesi itu beda tipis. Bedanya, kalau cinta itu antara memiliki atau merelakan. Tapi kalau obsesi semua tentang harus memiliki tanpa mikirin perasaan orang lain.
Tidak mau membuang waktunya lebih lama lagi untuk meladeni orang yang tidak ia kenal itu, Risa memutuskan untuk tidur. Ada-ada saja. Ternyata fans Rian selain alay ternyata gila juga yah. Ah sudahlah lebih baik ia tidur.
Hallo Readers!!!!
Aku Up Lagi loh. Maaf yah part ini pendek:v
Typo bertebaran:(
KAMU SEDANG MEMBACA
R I S A (COMPLETED)
Fiksi Remaja~Kehadiranmu adalah bahagiaku~ Risa Saraswati D. Gadis cantik nan manis yang menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Rajawali. Awalnya kehidupannya baik-baik saja apalagi ditambah dengan kehadiran kapten basket yang di kenal dengan keplayboyannya. Fahri...