15

36 3 0
                                    

.

.

.

.

..........

Sesuai permintaan Radit, Rian mengantar Risa ke kelasnya. Setelah memastikan Risa aman karena sudah bersama teman-temannya di kelasnya, ia segera pamit ke ruang kepala sekolah. Di koridor, ia bertemu dengan Fatur dengan wajah yang memerah marah.

"Yan, gimana Risa sekarang? Dia lihat yang di mading itu?" tany Fatur cemas.

"Iya Tur, tadi Risa nangis gue jadi gak tega lihat dia nangis. Sekarang, gue mau ke ruang kepala sekolah dulu mau nyelesaiin semuanya disana juga sudah ada Bang Radit sama Iqbal" tutur Rian.

"Oke gue ikut" kata Fatur.

Sesampainya mereka di ruang kepala sekolah, Rian melihat Radit dan Iqbal yang menceritakan kronologi yang dialami Risa.

"Bukti apa yang menguatkan perkataan kamu bahwa Risa semalam ada di rumah?" tanya Pak Brato yang menjabat sebagai kepala sekolah.

"Semalam saya sama Risa di rumah pak, saya abangnya jadi saya tau kelakuan adek saya" tutur Radit.

"bener pak, semalem juga saya di rumah Risa sama orang tua saya dan kami pulang itu hampir jam sebelas malam" tambah Rian.

"iya pak, saat Rian dan keluarganya pulang, Risa kembali ke kamarnya saya lihat sendiri pak" tambah Radit lagi.

"Intinya kalau kalian tidak menemukan bukti maka saya akan mengambil keputusan sebagai kepala sekolah, bukan sebagai keluarga" Ucap Pak Brato tegas.

saat Iqbal ingin membuka suaranya, Rehan dan Geral datang dengan muka panik membuat orang yang berada di ruangan ber-AC itu mengerutkan dahinya.

"Ada apa Geral, Rehan?" tanya Pak Brato.

"Sebelumnya maaf pak kalau kita lancang masuk ruangan Bapak tanpa permisi terlebih dahulu, tapi kedatangan kita kesini bermaksud baik pak" ujar Rehan yang langsung dihadiahi jitakan oleh Fatur.

"He bangsul. Lo kira lo mau lamaran? Pake maksud baik segala lagi" omel Fatur.

"He Tur, dengerin dulu napa! Gue datang ke sini itu karena gue sama Geral tau siapa dalang dibalik semua ini" ujar Rehan bangga.

"Siapa" tanya mereka serempak.

"Yara" ucap Geral membuat semua orang melongo.

Apa maksud dari semua ini? apa tujuan Yara menyebarkan berita palsu kepada semua warga sekolah? Apakah Risa dan Yara punya masalah sebelumnya.

"Yara?" beo Radit.

"Iya Bang"

"Apa kalian punya bukti bahwa Yara adalah pelakunya?" tanya Pak Brato.

"Om, Rehan sama Geral gak bakalan bohong kalau soal ginian" ujar Iqbal kesal.

"Bal, kamu tenang dulu, Om disini mau ngambil keputusan sebagai kepala sekolah." Titah Pak Brato.

"jadi gini pak ceritanya"

Flashback On

"Zahra, gue punya tugas buat lo" ujar Yara.

"Apaan Yar?" tanya Zahra.

"Gue nugasin lo untuk nyuri kunci mading di tas Rasya"

"Itu doang? Gampang itu mah"

"Yaudah gue mau lo ngambil itu sekarang"

15 menit kemudian, Zahra datang dengan membawa kunci mading ditangannya.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang