14

43 6 0
                                    

.

.

.

.

.

.

.

...........

"Morning all" sapa Risa saat menuruni tangga membuat semua orang berada di meja makan menolehkan kepalanya.

"Morning too Princess" sahut semua orang.

"Lama banget sih lo, gue udah laper nih" Omle Radit.

Risa yang mendengar Radit mengomel itu segera menulikan pendengarannya membuat Radit geram.

'Jadi adek kok ngeselin ya. Awas lo Risa, gue tinggalin lo baru tau rasa jalan kaki lah lo ke sekolah' batin Radit.

"Gue tau apa yang lo omongin Bang. Lo ngomong dalam hati lo mau ninggalin gue kan? Tinggalin aja gue udah dijemput kok sama Rian" kata Risa dengan suara yang terdengar mengejek.

"Yaudah kalau lo ada perlu sama gue jangan hubungin gue. Mulai detik itu kita musuh" titah Radit.

"Radit, Risa kalau ada makanan depan kalian bisa nggak sih jangan berantem? Papa gak bisa makan denger kalian adu mulut terus" lerai Adi dengan tegas membuat kedua anaknya itu tutup mulut lalu menyantap makanannya.

Setelah 15 menit makan dalam suasana hening, Risa beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan kearah kedua orang tuanya untuk berpamitan.

"Pa, Ma, Risa berangkat dulu ya Rian udah nunggui di depan" pamit Risa lalu mencium pipi keduanya bergantian.

"Iya sayang hati-hati ya" ujar Farah.

"Eh lampir, lo gak pamit sama gue?" ujar Radit.

"Gak. Males" ujar Risa.

"Yaudah, gue balik ke Bandung aja awas aja kalo lo nangis gue tinggalin" ancam Radit membuat Risa menghentikan langkahnya lalu berbalik ke arah Radit dan memeluk erat Pria itu. Melihat anak-anaknya akur, membuat Adi dan Farah tersenyum penuh arti.

"Jangan pergi Dit, gue gak bisa kalau tanpa lo. Gue kesepian disini" ujar Risa.

"Iya dek, gue gak bakal kemana-mana, gue Cuma bercanda tadi" kata Radit melepaskan pelukannya lalu menatap manik Risa dalam.

"Yasudah gue berangkat yang Bang, kasihan Rian udah nunggu lama" Pamit Risa lalu mengecup pipi Radit.

"Lo gak bareng gue aja? Kita satu sekolah loh" tawar Radit.

"Gak bang, gue bareng Rian aja"

"Oke kalau gitu, kita kedepan bareng aja"

Sesampainya mereka pada mobil Rian, Radit lalu membukakan pintu untuk Risa mempersilahkan adiknya itu masuk, setelah Risa duduk dengan tenang, ia lalu menyembulkan kepalanya dijendela mobil lalu menatap Rian. Sedangkan yang ditatap hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Lo kenapa Bang? Jangan bilang lo jatuh cinta sama gue? Jangan deh Bang, ggue udah punya punya Risa. Gue setia kok orangnya. Lagipula guee gak minat sama cowok" cerocos Rian.

"Lo lama-lama bawel ya heran gue, ngapain coba gue suka sama cowok. Gue masih normal ya gak belok, ya kalaupun gue suka sama cowok, gue juga pilih-pilih kali, ogah gue suka sama cowok kayak lo. BAWEL" balas Radit dengan sewot.

"Kalian ya udah gak usah berantem. Kalian sama-sama aneh. Dasar Stres" lerai Risa membuat kedua cowok itu melotot tak terima.

"Sayang, masa kamu tega sih ngatain pacar kamu yang ganteng ini stres" ujar Rian sambil mengerucutkan bibirnya.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang