24

49 4 0
                                    

Happy Reading!!

..........

Satu minggu berlalu, kini Risa dan Rani sudah diperbolehkan pulang. Mereka saat ini sedang beres-beres barang-barang mereka. Risa sedari tadi menekuk wajahnya lantaran Rian tidak bisa ikut untuk mengantarnya pulang. Ia sekarang ditemani oleh mamanya. Mamanya yang sibuk memasukkan barang-barang Risa ke dalam tas itu segera menghentikan aktifitasnya saat melihat mata anaknya berkaca-kaca.

Ia berjalan mendekati anaknya itu, lalu mengusap rambut panjang milik Risa. Risa mendongak, mendapati mamanya yang tersenyum hangat padanya.

"Kamu kenapa sayang?"

"Gak papa ma, aku cuma kesel sama Rian!"

"Kesel kenapa?"

"Dia gak ikut anterin aku pulang, kan aku sedih. Rani aja dianterin sama Iqbal." Kata Risa dengan muka ditekuk.

Mamanya tersenyum, sekarang ia tahu kalau anaknya ini bener-bener bahagia bersama Rian.

"Risa sayang, mungkin aja Rian punya urusan yang sangat penting makanya gak bisa ikut anterin kamu. Kamu tahu sendiri kan kalau Semarang-Jakarta itu jauh? Lagian disini udah ada mama, papa, sama bang Radit. Sekarang kita pulang ya?" Ujar Mama Farah.

"Iya ma."

Baru saja hendak turun dari brankar, pintu terbuka dan menampilkan wajah Radit beserta papanya yang tengah tersenyum hangat padanya.

"Hai, gue kangen sama lo Risa." Lirih Radit.

Risa turun dan segera mendekati Radit. Ia memeluk abangnya dengan erat. Ia menangis, jujur ia juga rindu dengan abangnya itu, rindu ocehan abangnya, rindu dimanjakan oleh abangnya, ia juga rindu pelukan hangat abangnya.

Radit melepas pelukannya,"Hey, kenapa nangis?" Tanya Radit.

"Aku rindu sama abang!" Kata Risa sambil sekali-kali terisak.

"Makanya, jangan sakit lagi ya? Abang gak kuat liat kamu lemah."

"Iya bang!"

"Yaudah sekarang kita pulang ya!" Risa mengangguk.

"Hm, kamu gak kangen sama papa gitu? Nasib-nasib," kata Papa Adi dengan mendramatis.

Risa terkekeh lalu segera berhambur memeluk papanya, kalau saja Adi tidak bisa menopang badannya, mungkin mereka akan terjatuh. Ia merindukan putrinya. Di rumah mereka merasa kesepian, biasanya ada pertengkaran anatara Radit dan Risa, tapi beberapa hari belakangan ini, rumah seakan-akan tidak berpenghuni.

"Aku kangen sama papa,"

"Papa juga kangen sama kamu," ujar papa Adi dengan terkekeh begitu juga dengan Risa.

"HM!" Farah berdehem keras.

"Apaan sih ma ganggu aja," ujar Adi.

"Oh jadi mama ganggu gitu?" Tanya Farah dengan nada sedikit kesal.

"Papa lagi kangen-kangenan sama Risa nih. Mama jangan bawel!" Kata Adi lagi.

Radit hanya menahan tawanya, ia sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Farah menggeram kesal. "Oke, malam ini sampai satu bulan kedepan kamu tidur di luar." Ancam Farah membuat Adi langsung melepas pelukannya. Ia segera berjalan ke arah Farah.

"Ya jangan gitu dong ma, papa cuma bercanda tadi."

"Nggak! Pokoknya kamu tidur diluar!" Putus Farah.

Adi hanya bisa menghela napas pasrah. Ia lalu melirik anak sulungnya yang berdiri di samping istrinya itu.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang