23

75 5 0
                                    

Pagi ini keluarga Risa digegerkan dengan berita kecelakaan yang dialami Risa. Menurut CCTV, kecelakaan ini seperti disengaja, hanya saja plat mobil yang menabrak mobil yang ditumpangi Risa tidak jelas. Mereka juga sudah mengecek CCTV di penginapan Risa sewaktu olimpiade.

Sama dengan keluarga Risa, keluarga Rani pun tidak ingin melupakan masalah ini. menurut mereka, ini sudah merupakan pembunuhan disengaja. Mereka akan membuat pelaku menyesal seumur hidup mereka.

Beralih ke keluarga bu Rini. Kini, Bu Rini sudah siuman. Ia juga sudah siap dimintai keterangan. Suami bu Rini adalah seorang polisi. Jadi, akan mudah untuk mengusut kasus ini ke hukum. Entah apa motif pelaku, tapi mereka ingin membuat pelaku itu mendekam di penjara. Teman-teman dari suami Bu Rini pun sudah turun tangan mengurusi kasus ini. mereka mulai melakukan penyelidikan di tempat-tempat yang dilewati oleh mobil sekolah itu.

Sedangkan Pak Adam, beliau juga sudah sadar. Istrinya yang melihat keadaan suaminya itu langsung saja menangis histeris. Walaupun luka yang dialami pak Adam tidak terlalu serius, tapi tetap saja itu bisa membuat istrinya khawatir.

.............

Sementara di sisi lain, seorang gadis sedang menahan amarahnya. Ia segera menghubungi seseorang untuk melaporkan bahwa misinya gagal.

"Halo, misi gagal korban selamat," katanya sambil mendengus.

"Kok bisa?"

"Ya bisalah bego! Lo nabraknya kurang kenceng kali,"

"He gue nabrak udah kenceng tau, mobil gue lecet nih."

"Trus gue harus gimana?"

"Kalau gak bisa cara halus, kenapa gak pakai cara kasar aja?"

"Maksudnya?"

"Keluarganya!"

"Ohh iya ya, gue tahu semua tentang keluarga dia, seluk beluknya dia. Mungkin dengan cara ini bisa buat dia sadar."

"Lo udah ada rencana?"

"Udah. Sekarang kita fokus ke mamanya, gue pengen tahu gimana reaksinya kalau lihat mamanya udah berbaring tak berdaya karena ulah dia sendiri," katanya dengan senyum miring.

"Lo emang pinter Ra,"

.........

Bu Rini dan Pak Adam sudah diperbolehkan pulang, bahkan Rani dan Risa sudah dipindahkan ke ruang inap yang memuat dua brankar agar memudahkan mereka untuk menjaga keduanya. Kini, Bu Rini dan Pak Adam sudah berada di ruangan Risa dan Rani. Disini juga ada Rian, Orang tua Risa dan Rani beserta Radit dan Iqbal.

"Gimana ini bisa terjadi bu?" tanya Iqbal.

"Rem mobil sekolah blong," terang pak Adam.

Bu Rini menatap Iqbal lalu menarik napas panjang,

Flashback

pengumuman sudah keluar dan hasilnya, Risa dan Rani kembali membawa piala bergilir itu. Mereka pulang ke penginapan dengan raut wajah yang senang. Mereka sudah tidak sabar ingin memberitahukan kepada pihak sekolah mengenai prestasi mereka.

Siang hari, mereka memutuskan untuk bergegas pulang ke Jakarta. Tapi mereka ingin menyempatkan diri berkuntung ke pantai terdekat dari penginapan ini. setelah sampai di pantai, Rani memaksa pak Adam turun dari mobil. Awalnya pak Adam menolak tapi karena Rani terus memaksanya akhirnya pak Adam mengiyakan.

"Ayolah pak. Sekali-kali kita liburan, mumpung gratis."

"Kalian saja,"

"Bapak mah gak seru," ujar Rani dengan mata berkaca-kaca. Pak adam menghela napas, ia paling tidak suka jika melihat seorang perempuan menangis.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang