.
.
.
.
Lo sentuh dia, hidup lo bakal hancur
.......
Bel pulang berbunyi 10 menit yang lalu tapi Risa masih berdiam diri di dalam kelasnya, malas pulang katanya. Ketiga temannya sudah pulang sejak 5 menit yang lalu, Rian, Radit Fatur dan teman-teman Rian yang lain sedang berada di lapangan indoor bermain basket jadi Risa tidak ingin mengganggu waktu mereka. 15 menit berlalu akhirnya Risa beranjak dari duduknya dan berjalan keluar kelas, tapi diluar kelasnya Yara sudah menunggunya sambil bersedekap dada. Risa yang mengetahui keberadaan Yara berusaha bersikap setenang mungkin sambil berlalu melewati Yara.
Yara yang melihat Risa akan melaluinya segera menarik tangan gadis itu dengan kencang membuat Risa meringis.
"He Cabe, jangan sok kecantikan lo. Lo itu Cuma benalu dalam kehidupan Rian" ucap Yara sinis.
"Lo apaansih, gak jelas tau gak" ujar Risa tak kalah sinis.
"Ohh jadi lo nantangin gue? Kita liat aja siapa yang bakalan menang, lo atau gue" ujar Yara penuh penekanan.
"Udah? Gue gak mau ribut sama lo." Titah Risa datar.
"Jauhin Rian atau lo bakal nyesel" ujar Yara.
"Mau lo itu apasih heran gue. Masa cuma gara-gara Rian yang gak suka sama lo, lo jadi kayak cewek yang kurang perhatian tau nggak" ujar Risa pedas membuat Yara mengepalkan tangannya.
"GUE BILANG JAUHIN RIAN! RIAN MILIK GUE!" teriak Yara.
"Ha? Milik lo? Gak salah neng? Rian pacar gue sekarang" ujar Risa setenang mungkin.
"Lo emang bener-bener minta dikasih pelajaran ya" Kata Yara emosi.
"Lo mau ngajarin gue? Gue udah pinter, bahkan gue minggu depan mau lomba wakilin sekolah" Ujar Risa memanas-manasi Yara.
"Terserah lo, intinya jauhin Rian. Kalau lo gak jauhin Rian lo bakal tau akibatnya" ancam Yara.
"Dan lo pikir gue takut sama ancaman lo?" kata Risa.
"Jaga ucapan lo, sebentar lagi hidup lo bakalan hancur Risa" kata Yara dengan senyum miring.
"Oh ya?" Risa sengaja memancing Yara agar emosi gadis itu meluap.
Yara semakin geram dengan tingkah Risa ia hendak melayangkan tamparan pada Risa tapi sebuah suara berat menginterupsinya
"Lo sentuh dia, hidup lo bakal hancur" ujar orang itu tegas.
"Ri..Rian. Ini gak seperti yang kamu lihat, Risa yang nampar aku duluan jadi aku balas" Adu Yara pada Rian.
"He lalampir, lo pikir gue percaya sama ucapan lo itu? Lo itu gak bisa dipercaya, Musyrik" Ujar Rian pedas.
"Ih Rian kok kamu gitu sih" Kata Yara sambil mengerucutkan bibirnya membuat Risa dan Rian jijik melihatnya.
"Udah deh Yar, gue muak liat muka lo." Ujar Rian.
"Yaudah aku pergi. Tapi lo inget baik-baik ya Ris, hidup lo bakal tenang setelah ini. Oh ya satu lagi lo itu sebenernya bukan anak kandung dari Adijaya." Tutur Yara lalu berbalik meninggalkan mereka berdua.
Risa yang mendengar penuturan Yara hanya menggeleng tak percaya. Ia tidak percaya bahwa yang dikatakan Yara adalah benar, karena ia yakin Yara hanya ingin mencari kelemahannya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
R I S A (COMPLETED)
Novela Juvenil~Kehadiranmu adalah bahagiaku~ Risa Saraswati D. Gadis cantik nan manis yang menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Rajawali. Awalnya kehidupannya baik-baik saja apalagi ditambah dengan kehadiran kapten basket yang di kenal dengan keplayboyannya. Fahri...