"Dek bangun udah siang katanya mau jalan-jalan gimana sih ini abang udah siap nih" cerocos Radit membangunkan Risa.
"Abang apaansih berisik tau nggak Risa masih ngantuk" ujar Risa menyibakkan selimutnya.
"Dek gue tunggu lo setengah jam kalau lo gak mau bangun gue tinggalin lo" ancam Radit.
"Iya abang iya ini gue udah bangun" Risa berkata sambil mengucek matany kalau bukan karena ancaman abangnya itu ia tidak bakalan bangun jam segini apalagi ini adalah hari minggu.
Risa berlalu ke kamar mandi meninggalkan abangnya yang tersenyum simpul. Ia merasa bangga karena berhasil membangunkan Risa yang kata mamanya Risa kalau tidur itu bagaikan kebo. Ternyata semua itu tak seperti yang ia bayangkan.
"Udah belum dek lama benget sih abang sampai jamuran ini gara-gara nungguin lo" omel Radit.
"Bang lo bisa nggak sih jangan ngomel-ngomel mulu telinga gue panas denger ocehan gak guna lo itu tau nggak" sewot Risaberlalu meninggalkan Radit.
"Buset dah adek gue seharusnya gue yang sewot disini karena udah nungguin dia lebih dari 2 jam eh malah dia yang ngomel-ngomel dasar cewek" gerutu Radit.
"Udah deh bang lo jangan ngulur-ngulur waktu gue udah gak sabar nih mau jalan-jalan plus di traktir" ujar Risa.
"He curut lo ngomong apa barusan? Ngulur-ngulur waktu? Gak salah?" omel Radit.
"Bisa gak sih lo berhenti ngoceh? Ini udah siang marmut. Kalau lo gak gerak-gerak ditempat lo gue aduin lo ke papa" ancam Risa.
Mendengar itu Radit hanya membuang napas kasar. Kalau bukan untuk mendapatkan maaf dari Risa pasti ia masih mimpi indah saat ini tapi apalah dayanya yang hanya seorang abang yang takut dengan pelototan tajam papanya jika tidak menuruti kemauan adiknya ini.
"Iya sayang kita berangkat ya"
.......
"Hai abang hai Risa" sapa pria yang ada dibelakang Risa.
Risa yang mendengar namanya disebut lantas membalikkan badannya walaupun ia tau bahwa yang menyapa itu adalah sepupunya siapa lagi kalau bukan Fatur. Tapi saat badannya sudah berputar 180° ia terkejut melihat Rian yang berdiri disamping Fatur sambil menyengir membuat Risa memutar bola matanya malas dan membalikkan badannya kembali. Sementara Rian dan Fatur yang tahu bahwa Risa masih marah padanya itu langsung duduk lalu berupaya membujuk Risa.
"Ris udah dong marahnya aku gak tahan tau didiemin sama kamu. Serasa dunia aku ada yang hilang" bujuk Rian.
"Jangan alay lo Yan" Radit menoyor kepala Rian dengan gemas.
"Apaan sih lo" omel Rian.
"Ris maafin gue ya gue gak maksud buat lo marah sampai segininya gue bener-bener minta maaf" ujar Fatur sungguh-sungguh.
"Ris kamu mau apa aku beliin yang penting kamu maafin aku" kata Rian meyakinkan.
"Kamu pikir aku cewek apaan ha?" sembur Risa pada Rian yang membuat Rian terlonjak kaget. Sedangkan Radit hanya cekikikan ditempatnya.
"Lah salah lagi" gumam Rian.
"Aku denger kamu ngomong apa" ucap Risa santai.
"He" beo Rian. "Jangan marah lagi dong Risa aku minta maaf ya aku bener-bener gak bisa kamu giniin aku sayang sama kamu aku gak mau kamu ninggalin aku karena ini" ujar Rian memohon.
"Aku maafin kamu Rian jauh sebelum kamu minta maaf. Maafin aku juga karena aku kekanakan" ujar Risa tulus.
"Yang bener" pekik Rian memastikan lalu memeluk Risa senang.
"Woy udah kali adek gue itu jangan main peluk-peluk aja lo" omel Radit.
"Hehehe maaf bang refleks" cengir Rian.
"Rian udah dimaafin gue juga kan Ris?" tanya Fatur.
"Siapa bilang gue maafin lo"
"Lah terus?"
"Lo gantiin Bang Radit traktir gue hari ini" katanya dengan senyum jail.
"Nah gitu dong jadi adek. Alhamdulillah uang gue aman" teriak Radit kegirangan.
"Eitss jangan seneng dulu Bang, hari ini Fatur yang traktir gue tapi besok giliran lo" tukas Risa.
"Buset dah" gumam Radit.
"Mamam tuh makanya jangan suka ngejekin" ejek Fatur.
"Sa ae lo Ris buat sepupu lo ini menderita" ujar Fatur mendramatis.
"Alay lo Tur" ejek Rian membuat keempatnya tertawa.
"Tur gue nanya sama lo" ujar Rian.
"Apa?" tanya Fatur.
"Lo beneran pacaran sama Rasya si Toa?"
"Eh... i...iya" jujurnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Beneran Tur? Sahabat gue?" tanya Risa heboh.
"Iya soalnya gue udah lama banget suka sama Rasya tapi kan lo tahu sendiri kalau gue itu gak sanggup LDR ya meskipun Cuma Jakarta-Bandung"
"Trus kapan lo jadian? Kok Rasya gak bilang-bilang."
"Minggu lalu. Rasya gak bilang karena kita gak mau jadi sorotan. Gue juga gak mau kalau Rasya jadi dilabrak sama fans-fans gue di sekolah" ujar Fatur pelan
"Iya juga sih secara kan fans lo itu gila gak kayak fans Rian sama Radit yang berlaku sewajarnya" kata Risa membenarkan
"Nah makanya itu gue gak mau kalau sampai Rasya dikerjain sama mereka apalagi sama Rinjani" tukas Fatur
"Nah bener banget tuh gue kalau lihat Rinjani bawaannya pengin tak hiiii" gemas Radit.
"Tapi mau gimanapun lo nyembunyiin hubungan lo pasti nanti bakalan kebongkar juga" kata Risa
"iya juga sih entar dah gue pikirin" putus Fatur.
"Jagain sahabat gue ya Tur jangan sakiti dia karena kalau lo nyakitin dia itu sama aja lo nyakitin gue" Kata Risa serius.
"Iya pasti gue jagain" katanya mantap.
"Nah karena Fatur jadian sama Rasya gue mau nagih PJ" kekeh Risa.
"Gue traktir lo itu PJ gue"
"OHHH MAKASIH FATUR SAYANG" pekik Risa kegirangan.
Hello guys
Jangan lupa Vote, Komen, and share ke teman-teman kalian.
See you nex time........Salam hangat....
KAMU SEDANG MEMBACA
R I S A (COMPLETED)
Novela Juvenil~Kehadiranmu adalah bahagiaku~ Risa Saraswati D. Gadis cantik nan manis yang menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Rajawali. Awalnya kehidupannya baik-baik saja apalagi ditambah dengan kehadiran kapten basket yang di kenal dengan keplayboyannya. Fahri...