12

46 4 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.

"Dek! Lo siap-siap. Kita ke Bandung sekarang!" Ujar Radit panik.

"Kenapa Dit? Kok tiba-tiba kita ke Bandung?" Tanya Risa bingung.

"Nenek. Nenek meninggal Ris" ujar Radit dengan tatapan sendunya.

"Ha? Gak mungkin Bang. Tadi malam nenek nelpon gue katanya dia rindu sama gue, dia gak mungkin ninggalin Risa bang" isak Risa di tepi ranjangnya.

"Ris, tenang ya. Kamu jangan nangis. Nenek pasti bakalan sedih kalau kamu nangis. Ikhlasin nenek, Allah lebih sayang pada nenek makanya nenek diambil duluan" ujar Radit menenangkan.

"Hiks... Hiksss. Nenek bang. Hiksss"

Mendengar isakan Risa membuat hati Radit sakit. Ia tidak rela membiarkan air mata adiknya itu jatuh. Tapi bagaimana lagi, nenek yang paling Risa sayangi telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.

"Sekarang kamu siap-siap gih. Abang tunggu di bawah ya" suruh Radit.

"Iya Bang"

Sepeninggal Radit, Risa melamunkan ucapan neneknya tempo hari.

Flashback On

"Halo nek Assalamualaikum. Risa kangeeeeen banget sama nenek"

"Waalaikumsalam, iya sayang nenek juga kangen sama kamu"

"Nek, kapan ke Jakarta?"

"Nenek kayaknya gak bisa ke Jakarta deh sayang"

"Kenapa nek?"

"Nenek mau pergi jauh"

"Kemana?"

"Ada deh, intinya kalau nenek pergi, Risa gak boleh nangis ya, kamu harus kuat. Jangan sedih. Karena kalau kamu sedih, nenek juga ikutan sedih loh"

"Nenek ngomong apaan sih"

"Umur gak ada yang tau sayang. Tetap jadi gadis kuat ya sayang, nenek yakin suatu saat nanti kamu pasti bakalan diuji sama Allah. Jadi apapun kondisi kamu jangan lupa berdoa sama Allah, minta pertolongan pada-Nya, tetap semangat, jangan mudah putus asa. Janji ya sayang"

"Iya nek Risa janji"

Flashback off

.........

"Halo Assalamualaikum Sya, gue izin ya besok gue gak masuk sekolah" kata Risa.

"Waalaikumsalam. Emang kenapa Ris?"

"Nenek meninggal. Jadi sekarang gue di Bandung sma nyokap bokap sama Radit sama Fatur juga. Disini juga udah banyak keluarga yang datang. Udah dulu ya, gue mau ngabarin Rian dulu. Assalamualaikum" kata Risa.

Setelah sambungan telepon terputus, ia kembali mengotak-atik ponselnya mencari nomor Rian.

"Assalamualaikum Risa" sapa Rian di seberang sana.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang