33

35 4 0
                                    

Hay guys! Apa kabar?

Gimana Ujiannya? Lancar kan? Alhamdulillah

Selamat membaca

Semoga suka❤️
.
.
.

"RIAN!!!" panggil Risa saat memasuki gerbang SMA Rajawali. Ya, gadis itu sudah kembali sekolah.

Rian hanya menoleh dengan tatapan datar lalu kembali melanjutkan langkahnya. Cowok itu seakan tidak peduli dengan Risa yang tengah mengejarnya.

Risa menggapai lengan Rian dengan sedikit kesusahan, "Rian, tungguin ih!" rengek Risa.

Rian menghempas kasar tangan Risa membuat Risa menahan tangisnya. Mata gadis itu berkaca-kaca. Rencananya, ia akan menjelaskan semuanya pada Rian tentang siapa Elfan itu tapi Rian seolah-olah tidak ingin melihat Risa lagi.

"Jangan ganggu gue! Gue sibuk. Waktu gue gak banyak buat ladenin sampah kayak lo!" tekan Rian dengan dingin. Ia lalu berjalan meninggalkan Risa.

Risa memukul dadanya, ia merasakan sesak yang sangat luar biasa. Rasanya begini kehilangan kepercayaan orang yang kita cintai. Rian bahkan tidak menanyakan kabarnya lagi. Cowok itu benar-benar marah. Risa harus minta maaf sekarang. Risa kembali mengejar Rian sampai ia terjatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri.

"Rian! Aku jatuh!" adu Risa pada Rian sambil menangis.

Rian yang mendengar panggilan Risa langsung berbalik, ia berdecak. Cowok itu sebenarnya merasa kasihan pada Risa tapi ia kembali berpikir bahwa Risa saja tidak merasa kasihan pada Rian, buktinya gadis itu berani mengkhianatinya.

Rian berjalan menuju Risa dengan tatapan tajam dan rahang yang mengeras. Risa yang melihatnya sedikit tersenyum, gadis itu berpikir bahwa ia berhasil menarik perhatian Rian. Risa mengangkat kedua tangannya berharap Rian akan menggapainya lalu membantunya berdiri. Namun, Rian hanya berdiri di hadapannya dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana abu-abu nya.

Rian berdecih, "Jadi cewek gak usah manja!" ketus Rian membuat Risa tersentak.

Risa menahan isakannnya, "Bukannya kamu selalu manjain aku, Rian?!" lirih Risa.

"Itu dulu sebelum lo khianatin gue. Gue kira lo cukup ngerti kalau gue itu gak suka dikhianati. Lo bilang kalau HP lo lobet tapi gue liat lo telponan sama orang lain di trotoar, dan lo juga makan berdua sama cowok lain. Lo jalan sama cowok lain di belakang gue tanpa mikirin gue yang nungguin kabar lo dua hari. Dua hari bukan waktu yang sedikit buat nunggu!" bentak Rian.

"Udahlah, gue gak mau ladenin jalang kayak lo!" ujar Rian lalu berlalu.

"Kamu bahkan gak mau dengerin penjelasan aku dulu. Kamu salah paham, Rian!" air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya tumpah. Pertahanannya sudah roboh. Rian sudah tidak mau mendengarkan apa-apa lagi darinya.

Risa berjalan sempoyongan menuju rooftop. Bodo amat dengan pelajaran, ia harus menenangkan dirinya terlebih dahulu.

Sesampainya di rooftop, Risa duduk di atas pembatas rooftop ia memegang dadanya yang sakit. Hatinya seolah diremas sangat kuat. Rian benar-benar membencinya, buktinya saja Rian sudah dua kali mengatainya sampah dan juga... jalang. Tidak ada perempuan yang baik-baik saja setelah dikatain jalang. Semua perempuan pasti akan merasa sedih. Apalagi Risa, ia masih tidak menyangka kalau laki-laki yang selama ini menjaganya, laki-laki yang selama ini menyayanginya akan mengatakan hal seperti itu padanya. Harusnya Rian tahu kalau hati Risa itu sangat lemah. Ia baru saja kehilangan Mama Farah, dan ia juga sudah tidak merayakan ulang tahunnya karena takut ia teringat dengan mamanya, papanya dan juga.... Radit. Ia benar-benar merindukan Radit.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang