40

61 5 1
                                    

Hay guys
Apa kabar?

Awalnya aku mau update besok tapi gak jadi

Jadi aku update sekarang

Seperti biasa, jangan lupa tekan bintang yang ada di sudut kiri bagian bawah ya❤️

Dan, jangan lupa untuk share cerita RISA ke teman-teman kalian supaya Risa makin banyak yang baca

Bentar lagi Ending huhuhu

Rian saat ini tengah berada di rumah Risa, cowok itu akan mengunjungi Risa dan mengatakan bahwa cowok itu sudah tahu alasan dia memutuskan dirinya. Risa turun dengan muka bantal dan juga mata yang sembap yang menandakan bahwa gadis itu sedang menangis.

Saat sampai di dekat Rian, cowok itu segera menarik Risa ke dalam pelukannya. Entah mengapa, semangatnya untuk terus hidup akan semakin membesar saat berada di samping Risa. Gadis itu adalah kekuatan Rian. Dan Rian, tidak akan membiarkan kekuatannya itu pergi meninggalkannya. Apapun caranya akan ia lakukan agar Risa tidak meninggalkannya.

"Gue udah tahu semuanya," lirih Rian tepat di telinga Risa.

Risa terisak pelan, "Gue minta maaf karena gak jujur sama lo!" ujar Risa dengan menyesal.

Rian tidak tega melihat Risa terus menangis, Rian merasa tidak becus sebagai laki-laki, "Jangan nangis, kita berjuang sama-sama melawan semua yang akan kita hadapi kedepannya," tutur Rian dengan tulus.

Risa terenyuh, "Kenapa lo bisa sebaik ini?" kata Risa tidak habis pikir dengan sikap Rian.

"Gue mau menghabiskan sisa hidup gue sama orang yang gue sayang, gue gak mau kalau kita berantem terus. Cukup dulu gue tersiksa karena ancaman Yara, sekarang jangan!"

"Jangan ngomong kayak gitu!"

"Itu faktanya, umur gue gak akan lama lagi!"

"Gue yakin lo bisa, Rian! Lo janji gak akan ninggalin gue, kan?"

Rian tersentak, "Gue gak bisa janji atas hal yang gak bisa gue jamin," katanya.

"Lo bisa, Rian!"

"Gue udah divonis," katanya dengan tatapan sayu.

"Dokter bukan Tuhan yang bisa tahu kapan seseorang akan pergi meninggalkan dunia," ujar Risa masih tidak terima.

"Tapi, prediksi dokter gak pernah melenceng!"

"Jangan tinggalin gue, Rian!" air mata Risa kembali jatuh.

Rian yang tidak mau melihat Risa menangis, akhirnya hanya bisa mengangguk, "Iya, gue gak akan pergi karena gue sayang sama lo!"

...........

Rian, Iqbal, Geral, Rehan, dan Fatur saat ini sedang berada di lapangan depan minimarket. Mereka katanya ingin melepas penat sekaligus nongkrong karena sudah lama mereka tidak melakukan aktivitas seperti ini. menjadi siswa kelas XII mengharuskan mereka untuk selalu belajar sampai mereka lupa bagaimana caranya berkumpul. Geral yang kadang malas untuk belajar juga harus memaksa dirinya untuk rajin karena ingin lulus bersama dengan teman-temannya.

"Gue capek, anjir!" keluh Rehan ambigu.

"Capek kenapa?" Iqbal menaikkan sebelah alisnya.

Geral terkikik, "Biasa, orang udah nikah, mah, bebas. Iya kan, Han?" tutur Geral menggoda Rehan.

Rehan menggeplak kepala Geral dengan pelan, "Kotor banget pikiran lu!"

"Ya, terus?"

"Gue capek belajar!" ujar Rehan meluruskan.

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang