41

54 5 0
                                    

Hai gais

Apa kabar?

RISA Update nih.

Satu kata buat Author❤️

Jam berapa waktu kalian baca part ini?

Sebelum membaca, seperti biasanya, jangan lupa Vote, Komen, dan Share ke teman-teman kalian supaya cerita Risa makin banyak yang baca 🥳

Selamat Membaca guys❤️

................

Menunggu Risa ditangani oleh dokter, Rian mondar-mandir khawatir di depan UGD. Cowok itu tampak tak terurus. Bahkan, darah Risa pada baju cowok itu masih ada. Cowok itu sudah menghubungi keluarga Risa dan juga keluarganya. Semuanya tampak terkejut apalagi mendengar berita bahwa Risa sedang tidak sadarkan diri di rumah sakit.

Untuk kesekian kalinya, Rian menangis. Penyebabnya adalah Risa. Rian benar-benar mencintai Risa lebih dari dirinya sendiri. Rian menyaksikan bagaimana Risa tidak sadarkan diri setelah mendapatkan sebuah tembakan di daerah perutnya. Gadis itu langsung tumbang. Yara dan Arkan benar-benar keterlaluan.

Tak lama kemudian, keluarga Risa dan keluarga Rian sudah datang. Sinta—bunda Rian membawakan baju ganti untuk putranya.

Fatur, Iqbal, Rehan, Geral, Ria, Anya, Tasya, Vio, Arjuna, Bisma, Brian juga datang karena telah dihubungi oleh Rian. Keadaan depan UGD sekarang sangat ramai. Selang beberapa menit, Rasya dan Rani juga datang dengan raut wajah khawatir dan juga menyesal. mereka menyesal karena telah menjauhi Risa hanya karena sebuah berita hoax. Jangan tanya mereka tahu darimana, karena Yara dan Arkan telah mengakui kesalahan mereka sebelum diserahkan ke pihak berwajib.

Ria menatap Rasya dan juga Rani dengan sinis, "Ngapain lo berdua disini?"

Rasya dan Rani tersentak kaget, "Gue mau jenguk sahabat gue!"

"Masih anggap Risa sahabat?"

"Gue minta maaf, gue udah tahu semuanya, dan gue menyesal!" Rasya menunduk takut.

"Kemana aja lo saat Risa butuh dukungan lo berdua? kemana aja lo saat Risa jatuh? Kemana gue tanya!"

"Aku benar-benar minta maaf!"

"Minta maaf sama Risa! Jangan sama gue," ketus Ria.

Saat Rasya hendak membuka suara, seorang dokter keluar dari UGD membuat semua orang melangkah mendekati sang dokter.

"Gimana keadaan anak saya, Dok?" tanya Astrid tidak sabar.

Dokter itu terlihat menghela napas, "Peluru itu merusak ginjal kanan Risa, membuat ginjal Risa tidak berfungsi lagi. Jika dalam lima hari tidak mendapatkan donor, maka terpaksa Risa harus hidup dengan satu ginjal. Dan itu sangat berbahaya," ujar dokter itu dengan serius.

"Gi-ginjal, dok?"

Awan segera mengotak-atik ponselnya mencoba menghubungi semua anak buahnya untuk membantu mencarikan ginjal untuk Risa. "Cepat cari orang yang mau donorin ginjalnya untuk putri saya, apapun yang orang itu minta akan saya turuti asalkan anak saya selamat!" ujarnya pada orang yang ada di balik sambungan telepon.

"Gue bersedia jadi pendonor buat Risa!" kata seorang cowok yang baru saja datang. Cowok itu berjalan menghampiri membuat Rian tercengang.

Fatur yang geram ditempatnya maju lalu melayangkan sebuah pukulan pada orang itu, "KENAPA LO MUNCULNYA BARU SEKARANG SIALAN? MAU NGAPAIN LAGI LO KE SINI? MAU NYAKITIN RISA LAGI? IYA?!"

R I S A (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang