Chapter 11

1K 79 2
                                        


*

Mungkin ketidaksempurnaan kita yang membuat kita begitu sempurna satu sama lain.

*

"Ekhem..."

"Eh?!"

"Aduh! Keselek batu bata nih!"

"Kalian berdua akrab ya"

Brisa terkejut dan refkek mendongakkan kepalanya ke belakang. Ternyata oh ternyata, kedua temannya sudah ada di kantin juga. Ingin rasanya Brisa pergi dari sana ke tempat yang sangat jauh dari mereka.

"Ihh... mau juga dong disuapin"

Ucap Aria sambil membuka mulutnya seakan sedang disuapi.

"Aw, jariku"

Ledek Takia sambil memperagakan bagaimana Brisa kesakitan tadi.

Wajah Brisa sudah memerah seperti tomat, sedangkan Esme hanya diam sambil memakan NasGor nya dengan santai, meski hatinya kini merasa geli melihat wajah Brisa. Brisa pun memakan makanannya, walau masih menahan malu dan makan dengan lambat.

"Waduh, kayaknya udah ada BF baru nih"

(Besfriends ya, bukan boyfriends)

Ledek Aria membuat Brisa semakin menunduk, menahan malu yang daritadi belum hilang.

"Eh, Esme kami boleh gabung kan?"

Tanya Takia sedikit canggung karna Esme adalah ketua dari 'Masa18', ketua gengnya sendiri.

"Hmm"

Balas Esme yang hanya berdehem, mereka berdua pun langsung duduk dan tiba-tiba anggota inti 'Masa18' datang.

"Yo!"

"Wah parah lu Es! Main ninggalin kita aja!"

"Eh ada Aria jodoh Gue nih"

"Eh Takia, sama abang aja yok!"

"Lah, gak ada Scarlet jodoh gue ya? Huft"

Begitulah omongan para laki-laki, sedangkan Nawal hanya diam sambil melirik ke arah Takia. Mereka berempat langsung duduk di mana Esme dan yang lain duduk. Untungnya meja itu panjang jadi pas untuk mereka duduk bersama. Aria dan Takia pun sekarang malah tertunduk. Padahal tadi niatnya mereka ingin menggoda Brisa, namun malah mereka yang kena.

"Hihi, otw jadian nih"

Ucap Brisa sambil menyenggol Aria dan menatap Takia sambil menaikkan alisnya.

"Oh pasti dong! Kan Jatno yang tampan ini mana mungkin ditolak Aria"

"Kalo Takia mah pasti sama babang Muzaffar yang ganteng ini kan?"

"Hoi lo pada modus aja kerjaannya!"

Ucap Nawal yang melihat Jatno dan Muzaffar bicara dengan kepedean tingkat dewa. Latif tidak ikutan karena sang pujaan hati tidak ada, Scarlet tentunya.

Mendengar ucapan mereka berdua berhasil membuat kedua perempuan itu menunduk malu. Sebenarnya hanya Aria yang tersipu malu saat digoda mereka, sedangkan Takia ia justru malu karena daritadi Nawal terus memperhatikan dirinya.

"Huu Nawal sama aku aja dulu yuk! Masa mereka pacaran kita nya enggak! Mana Scarlet belum dateng lagi!"

Ucap Latif sambil bergaya alay ke arah Nawal yang hendak membuka bukunya. Namun belum sampai ia membaca, buku itu sudah tertutup lagi dan melayang ke arah Latif.

Yang TercintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang