*"Bagiku, dia adalah sumber segala-galanya"
*
Mereka berdua pun keluar dari ruangan kepsek, Brisa memasang wajah kesalnya sedangkan Esme tetap dengan wajah datarnya. Brisa menatap Esme membuat yang ditatap mengangkat satu alisnya.
"Kok kamu enggak nolak sih?!"
Tanya Brisa sebal dan Esme jadi tambah heran. Bukannya menjawab Esme malah berjalan mendahului Brisa yang masih mengoceh karna perlombaan itu.
Inilah kebiasaan Brisa, jika kesal ia akan banyak sekali bicara dan akan diam jika sudah lelah sendiri. Esme berhenti kemudian berbalik menghadap Brisa.
Esme berjalan mendekati Brisa yang spontan memundurkan langkahnya. Punggung Brisa membentur dinding dan pergerakannya dikunci oleh Esme. Esme sedikit menunduk hingga muka mereka terlihat sangat dekat bahkan Brisa bisa merasakan hembusan nafas Esme.
"Diem atau aku cium"
Ucap Esme dengan senyum miringnya menatap ke dalam mata Brisa. Brisa langsung memalingkan wajahnya namun dengan cepat di cegah oleh tangan Esme yang memegang dagunya. Pipi Brisa semakin memerah atas perbuatan Esme.
"Kamu kenapa ngebet banget nolak lomba itu?"
Tanya Esme yang masih terus menatap mata Brisa. Brisa terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan dari mulut Esme. Brisa bingung harus menjawab apa hingga ia hanya memalingkan pandangannya dan diam.
Esme yang melihat itu hanya menghela nafas dan mulai melepas cegatannya. Brisa pikir Esme akan kesal dan pergi meninggalkannya begitu saja, namun sebaliknya Esme justru tersenyum dan mengusap kepala Brisa.
"Jangan lupa pulang nanti kita latihan dulu"
Brisa dibuat bingung dengan sikap Esme.
"Waw!"
Kata seseorang membuat Esme dan Brisa spontan menjauh.
"Eh eh, sorry keganggu ya. Lanjutin aja!"
Ucap Latif sambil menarik kerah bagian belakang baju Muzaffar dan berlari menjauh dari tempat itu.
Esme langsung kembali ke kelasnya begitu juga dengan Brisa yang kini mulai merasa cemas dengan hal tadi. Brisa terus kepikiran saat melihat seniornya sekaligus sahabat dari Esme melihat kejadian tadi.
***
"Woy Es! Lo apain anak orang tadi?!"
Tanya Latif saat Esme baru datang di perkumpulan mereka.
"Nah iya! Kayak mo nyosor aje lu"
Timpal Muzaffar yang menyaksikan Esme dan Brisa tari, memang jaraknya dekat dan orang melihat akan mengira jika mereka berciuman.
"Uhukk... Ugh... Akh... WHAT?!"
Jatno tersedak karna ucapan Muzaffar tadi. Esme masih diam memainkan ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tercinta
RomansaEsme Leony, siswi SMA berusia 17 tahun. Dia merupakan siswi yang berprestasi. Hanya saja, kenakalannya itu lah yang menutup prestasi Esme. Esme terkenal sebagai playgirl. Banyak yang sudah menjadi mantannya karena hanya bisa bertahan selama 1 minggu...