Chapter 23

655 61 0
                                    


*

"Hati tidak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh"

*

Gerombolan anggota inti 'Masa18' tengah berjalan menuju kantin. Semuanya langsung memberikan jalan tanpa disuruh karna mereka masih ingin hidup tenang. Esme yang memimpin jalan mereka berempat. Tatapan tajam nan menusuk, dasi yang dibiarkan melonggar, rambut sedikit acak dan baju sedikit keluar membuat aura kecantikan sexy nya semakin meningkat.

Siswa siswi yang melihat itu langsung berteriak histeris, namun tentu saja itu diabaikan oleh Esme. Tapi berbeda dengan Jatno, Latif, dan Muzaffar yang malah asik menggoda siswi siswi yang dilewati membuat yang digoda langsung terbang. Nawal? Ia hanya memberi senyum biasa ke semua orang membuat para lelaki jadi ikutan terbang.

Saat dijalan hampir mendekati kantin, seorang perempuan menabrak dada bidang Esme dengan sedikit keras dan perempuan itu berakhir terjatuh di lantai. Dan tentu saja keempat orang dibelakangnya juga ikut berhenti. Awalnya Esme ingin mencaci maki orang itu karna sudah menabraknya, namun ia urungkan karna tahu siapa pelaku tersebut.

"Brisa?"

Ucap Esme yang kini menatap khawatir kearah Brisa. Esme ingin sekali membantu Brisa berdiri dan memeluknya namun tentu itu mustahil untuk dilakukan karna semua mata kini menatap kearah mereka. Brisa yang kini sadar langsung berdiri dan membersihkan debu yang menempel di roknya.

"M-maaf, aku enggak sengaja"

Ucap Brisa sambil menundukkan kepalanya dengan keadaan yang- basah dan juga lengket. Esme yang melihat itu langsung mengernyitkan dahinya.

"Oalah Brisa rupanya"

Ucap Jatno.

"Eh habis lagi ngapain lo Ris? Mandi pake jus?"

Tanya Latif membuat Esme mendengus kasar. Esme pun langsung menarik tangan Brisa  menjauh dari mereka.

"Eh Brisaa!"

"Esme?"

Teriak Aria blak blakan tanpa melihat jika disana ada keempat anggota inti 'Masa18' dan Scarlet yang tak sengaja melihat perbuatan sahabat satunya itu.

"Eh aduh bidadari gua!"

"Eh Scarlet, jalan yuk sama gua"

Timpal Jatno dan Latif saat melihat sang doi muncul dihadapan mereka. Aria yang mendengar perkataan Jatno langsung kaku tak bergerak karna menahan malu. Sedangkan Scarlet ia malah memutar bola matanya malas. Di sisi lain ada Takia dan Nawal yang diam diam saling memperhatikan. Muzaffar? Dia hanya meratapi nasib.

"Apalah daya yang jomblo ini"

Mendengar hal itu membuat mereka semua tertawa.

"Makanya cari pacar sono! Deket komplek Mang Fatih tuh banyak!"

Ucap Jatno membuat Muzaffar bergidik ngeri. Karna yang dimaksud Jatno itu adalah cabe cabean yang suka nongkrong, atau lebih tepatnya para bencong.

"Oh sekalian yang kayak body mama muda"

Ucap Latif membuat Nawal memegang dagunya seolah berpikir.

"Boleh juga tuh, cocok ama lo"

Balas Nawal sambil tersenyum tanpa dosa.

"Otak lo kebalik!"

Sedangkan di tempat lain Esme terus membawa Brisa dengannya tak peduli dengan pandangan orang lain. Brisa yang berusaha melepas tangan Esme tetap saja percuma karna kekuatan Esme lebih besar dari Brisa.

Yang TercintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang