Chapter 39

555 55 3
                                    


*

"Kau mencintaiku tanpa sepatah kata, aku mencintaimu, dengan satu kata yang tak pernah patah."

*

"Brisa! William sama Esme!"

Ujar Aria atau lebih tepatnya berteriak.

"Kenapa?"

"William sama Esme! Mereka berantem di lapangan sekolah!"

Bagai tersambar petir di siang bolong, Brisa langsung berlari menuju lapangan sekolah. Disana sudah banyak sekali siswa siswi yang mengerumuni, seluruh anggota 'Masa18' dan seluruh guru di SMA Unggulan.

Melihat kedatangan Brisa, semuanya bergerak untuk memberi jalan. Ia berlari dan sampailah dimana pandangannya mengarah pada dua orang remaja lelaki yang saling melempar bogeman satu sama lain.

"Bapak minta kalian berhenti sekarang juga!"

Ujar guru laki laki dengan menggunakan toa namun tetap tak dipedulikan oleh dua orang itu.

"Es udah!"

Ujar beberapa anggota 'Masa18' yang masih saja tak didengar oleh Esme. Esme sekarang seperti singa yang siap menerkam siapa saja, dan inilah sifat Esme yang asli. Brutal, ganas, dan tak terkendali.

Brisa mendekat kearah mereka berdua dan tanpa ragu ia langsung menengahi perkelahian.

"Hentikan!"

*Bugh!

Satu bogeman melayang tepat pada pada bahu kanan Brisa hingga perempuan itu terjatuh di bawah sambil menggenggam bahunya yang terasa sangat sakit dan mungkin akan membekas.

"Brisa!"

Esme berjongkok, saat ia ingin menyentuh Brisa sebuah tangan langsung mencegahnya. William membopong Brisa sampai ke UKS.

"Brisa lo gak papa?"

"Nggak papa, makasih"

Ujar Brisa dan dibalas anggukan oleh William yang sedang memberikan mengompresi bahu Brisa.

"Kamu ngapain kayak tadi?"

Tanya Brisa membuat pergerakan William terhenti seketika.

"Biasa, anak preman"

"Liam, aku kenal kamu. Kamu enggak mungkin kayak gitu kalo bukan masalah serius"

"Udahlah lupain. Sekarang lo istirahat aja"

"Liam"

"Brisa! Dengerin gue kali ini"

Emoi William membuat Brisa kembali diam.

"Maaf"

"Ris-"

Panggilan itu terhenti saat kedua sahabatnya melihat mereka berdua yang sepertinya sedang berbicara empat mata.

"Masuk aja"

Aria dan Takia masuk pelan pelan.

"Lo nggak papa Ris?!"

"Gak papalah! Kan ada babang William yang ganteng"

Yah begitulah William, dia paling bisa memainkan ekspresinya.

"Iya ganteng"

Balas Aria terkagum kagum.

"Ingat, inti 'Masa18' yang satu itu mau lo kemanain?"

Yang TercintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang