Chapter 31

588 56 0
                                    


*

"Aku mencintaimu - tiga kata itu memiliki hidupku di dalam dirinya."

*

"Aku... Pengen pulang, Esme"

Ujar Brisa dengan sedikit memohon.

"Enggak, besok baru boleh pulang"

"Yank~, please~"

Brisa masih berusaha untuk membujuk Esme agar ia pulang. Ia bosan jika lama lama disini.

"Nggak honey"

Mendengar itu Brisa langsung mengerucutkan bibirnya dan bergerak membelakangi Esme. Ah... Betapa lucunya wajah Brisa sekarang, Esme tersenyum lucu melihat tingkah itu.

"Brisa?! Astaga!"

Ucap seorang wanita yang baru saja membuka pintu ruangan itu. Hafia mendekati ranjang Brisa, dan Esme kemudian berdiri mempersilahkan Hafia untuk duduk.

"Tante!"

Panggil Brisa setelah membalikkan badannya dan langsung mendekap Hafia.

"Kamu kok bisa disini?!"

Tanya Hafia cemas namun hanya dibalas cengiran oleh Brisa. Brisa melepaskan pelukan itu.

"Tan! Brisa mau pulang!"

Ujar Brisa sambil menatap Hafia memohon .

"Nggak boleh"

Esme kembali mematahkan harapan Brisa.

"Tante, please. Ya?"

Hafia tersenyum kemudian mengelus rambut Brisa penuh sayang.

"Isa dengerin kata Esme ya"

"Tapi Isa enggak kenapa napa kok. Esme aja yang terlalu lebay!"

Hafia masih menanggapi dengan senyum.

"Brisa..."

"Iya deh! Hmp tante sama Esme sama aja"

Brisa kembali membalikkan badannya  membelakangi mereka berdua. Esme pun menghembuskan napasnya.

"Iya iya, boleh pulang"

Brisa segera membalikkan badannya cepat membuat keduanya tersenyum.

"Beneran?!"

"Iyaa sayang"

Ujar Esme tanpa mempedulikan jika disana ada Hafia.

Brisa membulatkan matanya sedangkan Hafia terdiam kemudian tersenyum berdehem dan berdiri.

"Beruntung kamu punya sahabat kayak Esme. Yaudah, tante pulang dulu deh. Jaga Brisa ya Esme"

Hafia melangkah pergi meninggalkan Brisa yang sudah mirip seperti kepiting rebus. Sedangkan Esme malah mencubit pipi Brisa gemas.

"Aww! Esme, sakit!"

Ringis Brisa sambil mengusap pipi nya yang dicubit tadi.

Namun tak lama kemudian Hafia kembali lagi ke ruangan itu membuat mereka berdua terdiam.

"Oh ya Esme, bisa keluar bentar gak? Bibi ada perlu nih"

"Iya bik, aku keluar dulu yah"

Setelahnya Esme keluar dari ruangan itu dan menemui Hafia meninggalkan Brisa sendirian di ruangan itu.

"Ada perlu apa ya bik?"

"Esme, bibi mau bilang sesuatu sama kamu"

Esme yang mendengar notasi bicara Hafia berubah serius membuat dirinya terdiam dan sedikit gugup.

Yang TercintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang