Chapter 38

614 52 2
                                        


*

"Berkunjunglah ke jantungku bukan sebagai tamu, tapi sebagai pemilik rumah. Sebab di sana kau yang akan tinggal selamanya."

*

"Lo bego apa gimana dah? Ngajak putus, tapi lo nya yang mewek"

Ujar William geram karna Brisa yang hanya diam di atas sofa dengan berbagai makanan disana dan bekas air mata di pipinya.

"Bomat"

Balas Brisa sambil melempar tissue bekasnya ke sembarang tempat. Jangan heran kenapa tuh William bisa tahu kalo Esme pacar Brisa karna ia sudah cerita semuanya. Awalnya William shock kalo teman ceweknya itu ternyata belok, tapi lama lama ia mulai mengerti dengan semua tentang Brisa.

"Eh nih anak! Jorok akh!"

"Kamu pergi aja sana!"

" Woy Brisa Aiko! Ini apartemen gue kalo lo lupa"

Ujar William sengit dan hanya dibalas cengiran oleh Brisa.

"William"

Panggul Brisa dengan memasang puppy eyes miliknya.

"Apa?"

Tanya William melotot karna tau akan pertanda itu.

"Beliin aku pembalut dong"

"Ogah! Amit amit gua pegang begituan!"

Balas William cepat.

"Hiks..."

Brisa memulai kebiasaannya seperti dulu, menangis saat William tak menuruti permintaannya. Sikap yang hanya ditunjukkan kepada William, Hafia dan dua sahabatnya itu, selain itu Brisa akan bersifat dewasa dan mandiri.

"Oke oke! Bentar!"

"Makasih anak mama"

"Sialan lo!"

Brisa cekikikan karna William yang pasrah dengan permintaannya.

Sekitar 20 menitan, William pun membawa sebuah barang yang dinantikan oleh Brisa.

"Makasih Liam!"

"Ya"

Setelah Brisa berlari menuju kamar mandi untuk berganti dan sekalian membersihkan badannya.

"Risa! Setelah ini beresin kamar gue, gak mau tau!"

Teriak William dari luar. Plastik bungkus makanan ringan luar. Plastik bungkus makanan ringan bertentangan dimana mana. Tissue yang bertebaran kesana kemari.

"Iya! Bawel banget kamu, pantes jomblo"

"Kita gelud aja yok lampir!"

"Ayolah! Dimana?"

Tanya Brisa sambil melipat lengan bajunya.

"Eh becanda elah! Ntar gue juga yang kena cubitan lo. Body sempurna gue ntar biru semua nanti, nih juga muka gue jelek ulah pacar lo itu, masih sakit!"

Mendengar kata pacar wajah Brisa langsung berubah cuek.

"Lo juga kenapa bego banget sih? Ngapain juga minta putus segala?!"

Omel William yang dianggap angin lalu oleh Brisa.

"Oh ya, kamu masuk ke kelas berapa?"

Tanya Brisa mengalihkan pembicaraan, inilah yang William tidak suka. Brisa paling tidak suka mengungkit ungkit masalahnya sendiri.

Yang TercintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang