Chapter 34

562 51 0
                                    


*

"Jika pelukan itu satu detik, aku akan mengirimmu satu jam. Jika senyum itu adalah air, aku akan mengirimmu laut. Jika kamu membutuhkan cinta, aku akan mengirimimu diriku"

*

Esme berjalan tergesa gesa menuju lantai enam yang merupakan lantai teratas gedung itu. Ia langsung mendobrak pintu itu. Dan tak ada siapa siapa disana. Apakah Esme dibohongi?

"Esme"

Panggil seseorang dari belakang. Suara itu milik Brisa. Esme membalik dan mendapati Brisa, semua anggota 'Masa18', dan juga kedua sahabat Brisa.

"Happy birthday Esme!" Ujar Esme sambil berjalan kearah Esme dengan kue ulang tahun ditangannya. Esme masih bingung dengan semua ini. Apakah Esme dikerjai? Apakah ini hari ulang tahunnya?

"Kamu pasti lupa sekarang kamh ulang tahun kan"

Tebak Brisa dan ternyata benar seratus persen.

"Yaudah, tiup lilinnya dong. Gak sabar mau makan nih"

Esme ingin meniupnya tetapi Brisa menjauhkan kue itu.

"Make a wish dulu dong"

Esme mengangguk kemudian memejamkan matanya.

'Tuhan, aku hanya ingin seseorang yang ada didepan ku selalu bahagia. Selamanya.'

Kemudian Esme meniup lilinnya dan semuanya berseru senang.

"Happy birthday bos!"

Ujar semua anggota 'Masa18'. Kemudian mereka bubar. Ada yang mengobrol, makan, bahkan menggoda sahabat Brisa membuat Nawal kesal saat melihat kekasihnya digoda para buaya. Sedangkan Esme kini tengah duduk di sebuah kursi dengan kepala Brisa yang menyender di bahunya. Mereka menghadap ke sebuah kota di bawah sana. Hari itu sudah sekitar jam tujuh malam.

"Indah ya?" Ucap Esme mengawali pembicaraan.

"Esme"

"Hmm?"

"Aku minta maaf ya karna buat kamu kesel dari kemarin"

Ujar Brisa tulus. Esme tersenyum kemudian mengelus rambut Brisa.

"Nggak papa kok"

"Aku pengen jelasin. Sebenarnya kemarin itu..."

Flashback on

"Brisa!"

Panggil seseorang dari belakang setelah Brisa keluar dari wc. Brisa menoleh dan mendapati Takia disana.

"Ada apa Ta?"

Tanya Brisa bingung.

"Ris, jadi gini. Besok itu kan ulang tahunnya Esme. Dan kita pada setuju bikin surprise buat Esme"

"Eh bernahkah?! Besok Esme ulang tahun?!"

Ucap Brisa antusias. Ia tak sabar menanti hari itu membuatnya hampir lupa kalau dia bersama Takia.

"O-oh... Ma-maksud aku, memangnya kenapa ya?"

Ucap Brisa gugup takut Takia menyadari hal aneh pada dirinya. Sedangkan Takia hanya tersenyum.

"Kita minta bantuan sama kamu. Kamu pura pura marah sama Esm. Cuma sampai besok pas ulang tahun Esme gimana?"

Tanya Takia sambil menatap Brisa penuh harap.

"Eh?! T-tapi, kenapa harus aku?"

Tanya Brisa hati hati.

"Kamu kan pacarnya Esme"

Yang TercintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang